KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menorehkan komitmen kuat dalam membangun daerah melalui dunia pendidikan. Sebanyak 1.750 mahasiswa dilepas secara resmi untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 dalam sebuah prosesi yang berlangsung di pelataran Gedung Rektorat Undana, Jumat, 4 Juli 2025. Suasana penuh semangat dan antusiasme mewarnai acara yang turut dihadiri jajaran pimpinan universitas, dosen pembimbing lapangan (DPL), serta para peserta KKN.
Ribuan mahasiswa ini akan menjadi duta kampus dan agen perubahan yang tersebar ke berbagai penjuru wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai dari Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, hingga Malaka. Tidak hanya di wilayah regional, Undana juga mengirim mahasiswa ke luar provinsi, termasuk Malang di Jawa Timur, bahkan hingga ke Thailand untuk program KKN Internasional.
Dalam sambutan resminya, Rektor Undana Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc., secara tegas menyampaikan pesan kunci kepada para mahasiswa. “Kami harapkan adik-adik sekalian ini adalah duta Undana. Bagi masyarakat di kabupaten atau desa, mahasiswa KKN itu mempunyai penghargaan tersendiri. Oleh karena itu, kalian harus melakukan tugas dan kewajiban Anda dengan baik,” ujarnya, menekankan pentingnya menjaga nama baik almamater.
Rektor juga mengingatkan bahwa kecerdasan akademik saja tidak cukup. “Ini adalah kesempatan kalian untuk menunjukkan kemampuan bekerja sama. Kolaborasi itu penting. Pintar saja tidak cukup; kalian harus punya soft skill untuk berkolaborasi dengan orang yang mungkin berpandangan berbeda. Kemampuan problem-solving juga akan diuji di sana. Jangan merasa paling hebat atau paling tahu segalanya—hidup ini, Anda butuh orang lain,” tegasnya, menyoroti pentingnya keterampilan interpersonal dan adaptasi.
Tidak hanya itu, Prof. Maxs juga memberikan perhatian khusus pada keselamatan dan martabat mahasiswa selama di lapangan. “Anda punya harga diri dan martabat. Jika di lapangan ada eksploitasi tenaga, fisik, atau psikis, STOP. Terutama perempuan—jangan takut. Laporkan kepada kami melalui DPL,” pesannya dengan lugas, menegaskan perlindungan terhadap setiap peserta KKN.
Program KKN ini, lanjut Rektor, merupakan bagian integral dari inisiatif “Undana Berdampak” yang bertujuan untuk mengatasi persoalan mendesak di NTT. “KKN ini adalah satu wujud Undana Berdampak, manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ada begitu banyak harapan dari kementerian dan universitas agar perguruan tinggi berkontribusi mengatasi masalah-masalah krusial—penuntasan kemiskinan ekstrem, stunting, kesehatan ibu hamil & bayi, kekurangan air, dan sebagainya. Itu juga menjadi fokus kita,” jelasnya.
Melalui KKN, Rektor berharap dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat desa, sekaligus menguji dan mematangkan kompetensi teknis serta soft skill mahasiswa. Lebih jauh, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat jejaring kolaborasi antara Undana, pemerintah daerah, dan komunitas lokal dalam upaya pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Undana, Dr. Herry Zadrak Kotta, S.T., M.T., mengungkapkan bahwa pelaksanaan KKN tahun ini mengusung semangat kolaborasi, inovasi, dan kebermanfaatan yang nyata bagi masyarakat. Ia menekankan bahwa KKN bukan hanya sekadar kewajiban akademik, melainkan wujud konkret pengabdian dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai insan akademik yang berpihak pada pembangunan masyarakat.
Salah satu kebanggaan tahun ini adalah keterlibatan Undana dalam program KKN Internasional yang digelar di Thailand. Tiga mahasiswa dari Fakultas Pertanian mendapat kehormatan untuk menjalani masa pengabdian di negeri gajah putih tersebut. Selain itu, Undana juga menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pelaksanaan KKN kolaboratif yang melibatkan 30 mahasiswa dan mengambil lokasi pengabdian di tiga wilayah perbatasan: Sadi, Silawan, dan Tulakadi.
Kampus juga mengirim mahasiswa untuk program KKN Literasi di 13 desa yang tersebar di Kabupaten Kupang, dengan tujuan utama meningkatkan kemampuan literasi dasar masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Di sisi lain, KKN Reguler Alih Semester tetap dijalankan sebagai bagian dari mekanisme akademik, serta KKN GENTASKIN, sebuah program unggulan yang berada di bawah koordinasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV dan fokus pada penguatan layanan dasar masyarakat di sektor kesehatan dan pendidikan.***
Reporter: Alberto L
Komentar Klik di Sini