Banjarmasin – metropaginews.com || Dalam dunia Federasi Olah Raga Karate-do Indonesia (FORKI), Gashuku dimaknai sebagai latihan bersama untuk memperbaiki dan menyamakan gerakan serta menyeragamkan teknik yang sudah diajarkan bagi seluruh karateka. Gashuku merupakan acara tengah tahunan yang bertujuan untuk melatih fisik, dan mental para karateka.
Dalam Gashuku, para karateka dituntut untuk mandiri dan percaya diri. Selain itu, melalui Gashuku, para karateka dapat saling bertukar informasi mengenai even olahraga karate di daerah maupun di luar daerah.
Gashuku kali ini diselenggarakan oleh Institut Karate-do Indonesia (INKAI) Kota Banjarmasin yang digelar di Aula Makodim 1007/Banjarmasin, Jalan S. Parman Nomor 5, Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Ahad (12/2/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Inkai Kota Banjarmasin Edy Sunarto beserta para pengurus Inkai serta Pelatih Ranting Inkai yang ada di Kota Banjarmasin.
“Dalam Gashuku kali ini diikuti oleh 160 karateka yang terdiri dari lima ranting yang ada di Inkai Kota Banjarmasin. Kelima ranting tersebut adalah Ranting Masjid Al-Jihad, Ranting Kodim 1007/Banjarmasin, Ranting Koramil Banjarmasin Selatan, Ranting Nurul Fikri, dan Ranting Pondok Tahfidz Madinatul Qur’an. Sementara sabuk yang dilombakan kali ini adalah putih, kuning, hijau, biru dan coklat,” jelas Edy.
Lanjut Edy, dalam setahun itu ada dua kali kegiatan seperti ini. Semester pertama dan semester kedua. “Yang kali ini adalah semester kedua. Ini terlambat, seharusnya di Bulan Desember 2022 kemarin. Pokoknya dalam setahun itu ada dua kali, bisa di bulan 1, 6 atau 12,” ujarnya.
Sementara itu Sensei Soejani mengatakan di antara para karateka yang kali ini tidak bisa berhadir karena ada halangan seperti kegiatan penting yang tidak bisa ditinggalkan atau dalam keadaan sakit, maka nanti akan ada ujian susulan. Dan yang menguji nantinya adalah yang dapat mandat dari dewan guru dan Dojo INKAI dan ditembuskan ke Pengprov.
“Kita harus mampu memberikan prestasi yang bagus. Dengan itu, kita menunjukkan rasa tanggung jawab kepada masyarakat. Kita memberikan media kepada masyarakat yang menginginkan anak-anaknya berlatih karate, karena karate itu prinsipnya Bushido, yakni sikap berani, jujur dan tanggung jawab. Itu sikap luar biasa! Kalau kita memiliki karakter seperti itu, dimana pun berada pasti akan berhasil,” kata Dan 4 Inkai ini.
Untuk penguji kali ini dipercayakan kepada Sensei Soejani (Dan 4 INKAI), Senpai Supriadi, S.Ag (Dan 3), Senpai Bagus Aulia Iskandar, M.Pd (Dan 3) dan Senpai Satria (Dan 2).
Azka Ghina Melisa, salah seorang karateka asal Ranting Al-Jihad Banjarmasin menuturkan melalui kegiatan olahraga karate ini, kami bisa mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang positif, dibandingkan hanya melakukan kegiatan dalam rumah, seperti bermain game, media sosial dan lainnya. “Selain itu, dengan mengikuti latihan INKAI, dapat menjaga kesehatan dan stamina saya melalui olahraga,” pungkas siswi Madrasah Diniyah Islamiyah Muhammadiyah (MDIM) 1-2 Kindaung Kelas 6B ini.
Keikutsertaan Azka Gina dalam kegiatan Ujian Kenaikan Tingkat Sabuk dan Penurunan Kyu INKAI Kota Banjarmasin kali ini didampingi adiknya Muhammad Zakir El Kautsar, karateka yang juga berasal dari Ranting Masjid Al-Jihad dan juga siswa MDIM 1-2 Kindaung Kelas 1B ini mengikuti kenaikan sabuk, dari putih ke kuning. (Ichal)