Warga Teriak, Pembangunan Jembatan di Dusun Sendang Biru Diduga Akal-akalan

MALANG – METROPAGINEWS.COM || Pembangunan jembatan di Dusun Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang, Jawa Timur, diduga akal-akalan.

Pasalnya, bangunan yang dibiayai oleh Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp 72,8 juta lebih itu diduga tidak sesuai spek dan RAB.

Dari pantauan, pipa yang seharusnya menggunakan pipa besi, diganti dengan pipa paralon, yang seharusnya menggunakan batu kali, diganti batu kapur.

“Saya bersama warga di sini sudah muak dengan pembangunan di sini. Banyak bangunan infrastruktur yang tidak sesuai RAB dan spek,” kata salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya, Minggu (3/3/2024).

Salah satu bangunan tersebut adalah jembatan di Dusun Sendang Biru. Pembangunan infrastruktur tersebut dinilai tidak sesuai spek. “Dan masih banyak lagi di dusun lain,” imbuhnya.

Bangunan infrastruktur yang dikeluhkan warga sama. Namun mereka bingung mau melapor ke mana.

Sehingga salah satu warga berinisiatif membuat video jembatan itu, dan status WA. “Siapa tahu ada pejabat pemerintah yang melihat, dan mau menindak kenakalan yang dilakukan para pejabat lain yang kami duga suka makan besi dan batu kali, Mas,” lanjutnya dengan nada jengkel.

Kepala Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Agus Hariyono yang akrab dipanggil Yafet menjelaskan, pembangunan jembatan di Dusun Sendang Biru RT 1 RW 1, Desa Tambakrejo, pembangunannya awal 2023.

“Tapi kami disuruh untuk koordinasi ke kecamatan bersama pendamping desa. Info itu saya terima kemarin malam,” kata Agus Hariyono.

“Nanti kita evaluasi dulu. Kalau tidak sesuai RAB harus ditanggungjawabi,” ujarnya menambahkan.

BACA JUGA : Beasiswa 10 Sarjana Perdesa dari Pemkab Bojonegoro Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Beri Manfaat Bagi Warga Kurang Mampu

Beda dengan Sujarwo, Camat Sumbermanjing Wetan. Dia menanggapi kritikan warga dengan meluncurkan video pendek.

Dalam video itu, camat memaparkan bahwa itu sebagai bentuk fungsi kontrol masyarakat terkait kegiatan pembangunan desa. “Seyogyanya segera berkomunikasi dengan pemerintah desa jika ada temuan indikasi kesalahan,” katanya.

“Apabila nanti benar bahwa bangunan itu tidak sesuai RAB dan tidak sesuai spek, ya kita minta untuk disesuaikan dengan regulasi yang berlaku,” tandas Sujarwo di videonya.

Bersambung…

(Aziz dan tim)