BerandaDaerahSoal Air Bersih, Pemdes Nekmese-Amarasi Apresiasi Dr. Jakobis Messakh, M. Si

Soal Air Bersih, Pemdes Nekmese-Amarasi Apresiasi Dr. Jakobis Messakh, M. Si

KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Pemerintah Desa (Pemdes) Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengapresiasi keberhasilan Tim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) Universitas Nusa Cendana (Undana) dalam membangun sistem jaringan air bersih terintegrasi yang telah membawa perubahan besar bagi masyarakat dari tahun 2021.

Jejak keberhasilan luar biasa yang telah mengubah kehidupan masyarakat setempat itu ditemukan tim media ini saat melakukan kegiatan peliputan kunjungan pengabdian masyarakat dari Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan Banten pada Jumat, 7 Maret 2025.

IMG 20250308 WA0029

Dalam obrolan singkat dengan Kepala Desa Nekmese, Krisma Jems Baok, ia mengungkapkan bahwa tim PPDM yang dipimpin oleh Dr. Jakobis J. Messakh, M.Si, dan didampingi Dr. Rolland E. Fanggidae, MM, telah berhasil membantu masyarakat mengakses air bersih yang sebelumnya sulit didapatkan. “Berkat program ini, warga tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih, yang sebelumnya harus dicari dengan berjalan kaki sejauh 2 hingga 7 kilometer,” ungkapnya.

“Sebelumnya, Bank Dunia dan berbagai program lainnya telah mencoba menyediakan air bersih, tetapi selalu gagal. Berkat PPDM, kini masyarakat bisa menikmati air bersih setiap hari,” urai Krisma Jems Baok.

Dia membeberkan, sebelum adanya jaringan air bersih ini, warga Desa Nekmese harus berjalan sejauh 2 hingga 7 kilometer untuk mengambil air dari sumber mata air terdekat. Jika ingin membeli air, mereka harus mengeluarkan biaya Rp150.000 hingga Rp300.000 per tangki. Namun, setelah sistem ini berjalan, masyarakat kini hanya membayar Rp50.000 per bulan untuk kebutuhan air bersih, yang dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Nekmese.

IMG 20250308 WA0031

Program ini tidak hanya menyediakan air untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga terintegrasi dengan sektor pertanian, perikanan, dan literasi masyarakat. Kini, warga tidak lagi membuang waktu untuk mengambil air, tetapi bisa fokus pada berkebun, beternak, dan meningkatkan taraf hidup mereka.

Untuk mengurangi antrean saat mengambil air, tim PPDM juga menyediakan pojok literasi di sekitar tandon air, di mana warga dapat membaca buku atau koran sambil menunggu giliran.

Jaringan air bersih ini menggunakan sistem gravitasi, dengan 23 tandon air yang tersebar di berbagai titik desa. Tiga pompa air dipasang di sumber mata air untuk membantu suplai air ke pemukiman yang terletak di daerah berbukit. Selain jaringan utama, tim PPDM juga membangun sistem air isi ulang, sehingga warga dapat mengonsumsi air berkualitas tanpa harus membeli dari luar desa.

IMG 20250308 WA0030

Dengan keberhasilan ini, Pemdes Nekmese berharap desa mereka tetap menjadi desa binaan Undana. Mereka optimistis bahwa ilmu dari para akademisi Undana bisa terus membawa kemajuan bagi desa, bahkan suatu hari nanti bisa melahirkan doktor dari Desa Nekmese.

“Apa yang kami impikan selama bertahun-tahun akhirnya terwujud. Kami sangat bersyukur atas kerja keras para dosen Undana. Sekarang, warga tidak perlu lagi berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih,” tambah Krisma Jems Baok.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan pendekatan ilmiah dan pendampingan yang tepat, tantangan besar seperti krisis air bersih di daerah terpencil bisa diatasi. Desa Nekmese kini menjadi contoh bagaimana program kemitraan antara universitas dan masyarakat bisa menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan.***

Reporter : Alberto. L

Komentar Klik di Sini