BANYUMAS — METROPAGINEWS.COM || Pesona Banyumas memang tak pernah habis untuk dijelajahi. Pada Selasa, 27 Mei 2025, Komunitas Jurnalis Banyumas Raya menggelar press tour ke dua lokasi wisata yang menyuguhkan paduan keindahan alam dan nilai sejarah: Grumbul Kaluwangi di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, serta Masjid Saka Tunggal di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon.
Dengan semangat silaturahmi dan eksplorasi kekayaan lokal, para jurnalis dari berbagai media berkumpul menikmati suasana yang jarang tersorot, namun menyimpan potensi luar biasa.
Menyusuri Pesona Serayu di Grumbul Kaluwangi
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Grumbul Kaluwangi, sebuah titik tersembunyi di tepi Sungai Serayu. Dari sini, pemandangan terbuka menghampar: sungai membentang luas, kereta melintas megah di atas jembatan besi, dan deru alam berpadu dengan suara riang para pengunjung.
“Ini potensi wisata yang sangat eksotis. Alam Banyumas menyuguhkan keelokan yang tak kalah dari destinasi wisata sungai di tempat lain,” ujar Drs. Edi Maryono, S.Pd., M.M., budayawan dan pemerhati media yang turut dalam rombongan.
Di Grumbul Kaluwangi, wisatawan bisa menaiki kapal wisata Bayusena dan kapal Bumdes untuk menyusuri Sungai Serayu. Tarifnya pun ramah di kantong, hanya Rp10.000 per orang untuk perjalanan selama sepuluh menit.
Usai menikmati alam, rombongan rehat di warung-warung sederhana milik warga sekitar. Mendoan hangat, mie ayam, pecel, pisang goreng, dan segelas kelapa muda menjadi suguhan yang membumi namun mengesankan. Harganya bersahabat, rasa dan suasananya sulit dilupakan.
Napak Tilas Sejarah di Masjid Saka Tunggal
Dari Kaluwangi, perjalanan dilanjutkan ke Desa Cikakak, tempat berdirinya Masjid Saka Tunggal—satu-satunya masjid kuno di Banyumas yang masih berdiri kokoh dengan satu tiang penyangga utama (saka tunggal), simbol keimanan yang teguh.
Dalam suasana yang tenang, rombongan disambut oleh kerumunan kera liar yang jinak dan biasa berinteraksi dengan pengunjung. Keberadaan mereka menjadi daya tarik tersendiri, membawa suasana unik bagi siapa saja yang datang.
Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tapi juga situs cagar budaya yang sarat makna. Para jurnalis pun menyempatkan diri menunaikan salat sambil menikmati kesejukan spiritual di tengah atmosfer kultural yang khas.
Menjalin Silaturahmi Lewat Wisata
Menurut Rahayu, A.Md, Admin Grup Jurnalis Banyumas Raya sekaligus reporter Indonesia Glodia, pemilihan lokasi ini didasarkan pada kekayaan geografis dan nilai sejarah yang kuat.
“Dua tempat ini merepresentasikan wajah Banyumas yang eksotis dan bernilai budaya. Press tour ini jadi momentum menyegarkan kembali semangat kebersamaan jurnalis sambil menggali potensi wisata lokal,” ujarnya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Perumda Tirta Satria Purwokerto, yang turut memfasilitasi perjalanan dan mendukung terjalinnya sinergi antara jurnalis dan stakeholder daerah.
Penutup yang Penuh Makna
Press tour kali ini tak sekadar perjalanan, tapi juga napak tilas budaya dan penyelaman akan potensi Banyumas yang luar biasa. Komunitas Jurnalis Banyumas Raya tak hanya menulis cerita, tapi juga menjadi bagian dari upaya menghidupkan denyut wisata lokal dengan perspektif yang lebih luas dan mendalam.
Dengan semangat kolaborasi dan cinta daerah, press tour ini diharapkan menjadi agenda rutin yang terus mempererat jejaring jurnalis dan mengangkat citra positif pariwisata Banyumas.
(lnd’Glod)
Komentar Klik di Sini