HALMAHERA SELATAN – METROPAGINEWS.COM || Warga Desa Cap, Kecamatan Obi Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, mengeluhkan kerusakan jembatan utama di area pelabuhan desa yang telah berlangsung lebih dari satu tahun tanpa penanganan dari pemerintah desa. Jembatan tersebut merupakan jalur vital untuk aktivitas bongkar muat barang dan hasil laut masyarakat setempat.Rabu (28/5/2025).
Kerusakan yang terjadi sejak tahun 2023 ini belum mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah desa. Hingga kini, belum ada tanda-tanda akan dilakukan perbaikan. Masyarakat pun terpaksa membangun jembatan darurat dari batang kayu seadanya agar aktivitas ekonomi bisa terus berjalan, meskipun kondisi tersebut membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama anak-anak dan lansia.

“Semenjak rusak tahun lalu, kami warga terpaksa membuat jembatan darurat. Tidak ada bantuan atau inisiatif dari pemerintah desa. Seolah-olah mereka tidak peduli,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Sikap pasif pemerintah desa memicu rasa kecewa dan keresahan di tengah masyarakat. Warga menilai pihak desa tidak menjalankan fungsi pelayanan publik secara maksimal, khususnya dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur yang merupakan kewajiban kepala desa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Kondisi ini bukan hanya memperlambat aktivitas ekonomi, tapi juga berpotensi menimbulkan kecelakaan. Banyak warga berharap agar pemerintah desa segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jembatan tersebut, mengingat fungsinya yang sangat krusial bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Warga juga mendesak agar pemerintah kabupaten turut turun tangan apabila pemerintah desa tidak mampu menangani permasalahan ini secara mandiri.

“Kami hanya ingin pemimpin desa menjalankan tugasnya dengan benar. Jangan sampai rakyat terus yang jadi korban,” tegas seorang warga lainnya dengan nada kecewa.
Ketidakpedulian terhadap infrastruktur publik seperti ini dikhawatirkan dapat memperdalam ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa, sekaligus memperburuk kondisi sosial di tingkat lokal.
Hingga berita ini diturunkan, pihak redaksi belum berhasil memperoleh konfirmasi dari pemerintah desa terkait kondisi jembatan maupun rencana penanganannya.
Reporter : Samsudin K


Komentar Klik di Sini