SAMPANG – METROPAGINEWS.COM || Warga Kampung Kembang Batu, Dusun Pelan, Desa Somber, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, bergotong royong memperbaiki jalan rusak yang selama ini menjadi akses vital bagi masyarakat. Proses pengecoran jalan secara swadaya ini dimulai pada Sabtu (28/06/2025) dan dijadwalkan rampung dalam tiga minggu ke depan.
Inisiatif ini datang dari para pemuda dan tokoh masyarakat setempat, yang tergerak untuk memperbaiki infrastruktur kampung mereka dengan semangat gotong royong dan swadaya murni. Proyek ini didanai dari sumbangan warga, penggalangan amal di jalan raya, serta bantuan moral dari para sesepuh desa.
Jalan Rusak dan Licin Saat Hujan
Menurut warga, jalan tersebut sudah lama mengalami kerusakan parah dan menjadi sangat licin saat musim hujan, sehingga membahayakan warga yang melintas, terutama di tanjakan curam yang kerap memicu kecelakaan.
“Kondisinya dulu sangat memprihatinkan, saat hujan bisa sangat licin dan membahayakan. Sekarang Alhamdulillah, berkat kekompakan warga dan pemuda, pengecoran bisa dimulai,” ujar Muji, warga setempat.
Dari Masyarakat untuk Masyarakat
Tokoh masyarakat Desa Somber, Matsirat, mengapresiasi semangat para pemuda Kampung Kembang Batu dalam mengorganisir kegiatan ini, termasuk inisiatif pengumpulan dana secara kreatif.
“Pemuda-pemuda di sini luar biasa. Mereka memanfaatkan teknologi dan turun ke jalan meminta amal, demi kepentingan bersama. Ini patut dicontoh pemuda desa lainnya,” ungkapnya.
Hingga kini, dana yang berhasil dikumpulkan telah mencapai Rp 10.710.000, digunakan untuk pembelian material seperti sirtu, batu koral, semen, serta alat cor molen. Proses pengecoran dilakukan manual, dibantu alat sederhana dan bahan lokal, tanpa konstruksi besi, namun tetap solid dan fungsional.
“Ini murni tenaga masyarakat. Siapa yang mau bantu, dia datang. Kami kerjakan bersama,” tambah Matsirat.
Harapan: Pemerintah Hadir untuk Pembangunan Merata
Warga berharap pemerintah desa dan kabupaten dapat menaruh perhatian lebih pada kondisi infrastruktur pedesaan seperti di Kampung Kembang Batu. Harapannya, setelah swadaya ini, akan ada pembangunan permanen dari pemerintah.
“Kami mohon, ke depan Desa Somber bisa mendapat perhatian agar pembangunan jalan bisa merata. Jangan sampai kampung kami terus tertinggal,” harap Matsirat.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa budaya gotong royong masih hidup kuat di tengah masyarakat pedesaan. Bukan hanya sebagai bentuk kepedulian, tapi juga sebagai upaya membangun masa depan desa dari bawah.
(Tim)
Komentar Klik di Sini