TERNATE MALUKU UTARA. METROPAGINEWS.COM ll Arus penumpang kapal laut kembali mengalami lonjakan signifikan menjelang akhir libur sekolah. Hal ini terlihat saat KM Ngapulu berlayar dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, pada Kamis (4/7), menuju sejumlah pelabuhan besar di wilayah timur hingga barat Indonesia.
KM Ngapulu diketahui menjalani pelayaran dengan rute panjang, meliputi Pelabuhan Namlea, Ambon, Makassar, Surabaya, hingga berakhir di Jakarta. Sejak keberangkatan dari Pelabuhan Ternate, suasana di dalam kapal tampak lonjakan oleh penumpang dari berbagai daerah.
Kepadatan yang terjadi tidak hanya terjadi di area tempat duduk dan kamar, namun juga merambah ke sejumlah sudut kapal. Banyak penumpang yang tidak mendapatkan tempat tidur karena keterbatasan fasilitas ranjang. Akibatnya, sebagian besar dari mereka terpaksa tidur beralaskan tikar di lorong-lorong, tangga, hingga emperan kapal.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Sejumlah penumpang bahkan mengaku harus berebut tempat sejak naik ke atas kapal. Meski demikian, mereka tetap memilih menggunakan jalur laut karena harga tiket yang lebih terjangkau dibandingkan moda transportasi lain.
“Saya dari Halmahera mau ke Surabaya, sudah beli tiket kelas ekonomi, tapi tidak dapat ranjang. Terpaksa tidur pakai tikar di dekat tangga,” ungkap ,salah satu penumpang yang Engan menyebut namanya
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak PT Pelni dan otoritas pelabuhan, mengingat tingginya minat masyarakat menggunakan moda transportasi laut pada masa-masa liburan atau menjelang musim panen dan musim masuk sekolah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak manajemen KM Ngapulu maupun Pelni terkait lonjakan penumpang dan penanganannya di atas kapal. Diharapkan pihak terkait dapat segera mengambil langkah antisipatif untuk menghindari overkapasitas yang dapat membahayakan penumpang.
Reporter : Rizki
Komentar Klik di Sini