BerandaBudayaFKPPAI DPD Jawa Tengah Gelar Ritual Budaya Suro: Labuhan Segoro Kidul di...

FKPPAI DPD Jawa Tengah Gelar Ritual Budaya Suro: Labuhan Segoro Kidul di Parangkusumo

JOGJAKARTA – METROPAGINEWS.COM || Forum Keluarga Paranormal dan Pengobatan Alternatif Indonesia (FKPPAI) DPD Jawa Tengah menggelar prosesi budaya Labuhan Segoro Kidul di kawasan Pantai Parangkusumo, Yogyakarta, pada Kamis (10/07/2025). Tradisi yang digelar setiap pertengahan bulan Suro ini menjadi simbol penghormatan kepada alam dan leluhur, sekaligus bentuk syukur dan upaya membersihkan energi negatif atau “sengkolo”.

 

Sebelum ritual di pantai dimulai, prosesi pemberkatan sesaji dilakukan di kediaman Ketua FKPPAI DPD Jateng, Ki Joni Asmoro, yang juga dikenal dengan gelar Kanjeng Raden Haryo Tumenggung Waskito Pandulu. Doa-doa dipanjatkan secara khidmat oleh perwakilan berbagai agama dan tokoh spiritual, di antaranya:

 

PSX 20250711 170629

KRH Toton Singo Wiguno

KRH Drijo Suparyo

Petrus

KRH Tumenggung Wiryo Hoeboyo

Jefri

Ki Pangat

Sebelum menuju lokasi larung, acara disemarakkan dengan tarian adat Dayak yang dibawakan oleh Jefri, perwakilan dari Dewan Adat Suku Dayak.

“Labuhan Segoro Kidul bertujuan membuang segala energi negatif, sekaligus menjadi media doa untuk keselamatan negeri. Ini juga warisan budaya yang sangat unik dan patut dilestarikan,” ujar KRH Toton Singo Wiguno, Sekretaris FKPPAI DPD Jateng.

 

Hadir dari Berbagai Wilayah dan Luar Negeri

Acara ini dihadiri oleh para anggota FKPPAI dari berbagai DPC se-Jawa Tengah seperti Sragen, Klaten, dan Boyolali, serta perwakilan dari DPD FKPPAI lainnya, termasuk Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT. Turut hadir pula Ketua Umum DPP FKPPAI se-Indonesia, serta budayawan dari Thailand dan Filipina sebagai tamu kehormatan.

 

PSX 20250711 170702

Rangkaian utama Labuhan Segoro Kidul dipimpin oleh Ki Budi Merapi, juru kunci pantai selatan yang dikenal sebagai penghubung spiritual dengan “Ibu Ratu” penguasa laut selatan.

“Ini adalah bentuk upacara syukur dan penghormatan budaya, bukan sekadar ritual dukun. FKPPAI menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai leluhur Nusantara,” jelas Ki Budi.

 

Dukun Sebagai Pejuang Budaya dan Penjaga Warisan Leluhur

FKPPAI berdiri sejak 24 tahun lalu sebagai organisasi resmi yang menaungi para paranormal, penyembuh, dan pelaku pengobatan alternatif di Indonesia. Saat ini, organisasi dipimpin oleh Ketua Umum Muslil Siregar, S.E., yang dikenal sebagai Ki Saung.

Dalam sambutannya, Ki Saung menekankan pentingnya mengubah citra negatif tentang profesi dukun.

 

PSX 20250711 170549

“Di dunia internasional, dukun dikenal sebagai wish doctor atau dokter holistik. Di Indonesia, FKPPAI turut mendukung berdirinya Rumah Sakit Holistik seperti di Tawangmangu, Solo, yang menggabungkan pengobatan dokter dan herbal,” ungkapnya.

 

Ia juga menegaskan bahwa dukungan hukum adat akan diberikan kepada para dukun jika ada pihak yang mendiskreditkan profesi ini.

“FKPPAI hadir untuk menciptakan citra positif, menjaga keutuhan pengobatan, dan melestarikan budaya. Dukun, paranormal, dan spiritualis adalah ujung tombak pelestarian budaya Nusantara,” tegasnya.

 

Ki Saung menutup sambutannya dengan rasa syukur atas suksesnya acara dan mengajak seluruh anggota FKPPAI di Indonesia untuk terus menjaga marwah budaya.

“Terima kasih atas kebersamaan seluruh pengurus dan peserta. Mari terus jaga kebudayaan kita. Jangan biarkan warisan leluhur tergerus zaman,” pungkasnya.

(Desi)

Komentar Klik di Sini