Dipandu Ulama dan Advokat, Kegiatan Ini Jadi Inspirasi Pembinaan Remaja Islami.
MALANG – METROPAGINEWS.COM ||
Di tengah arus modernisasi dan maraknya tempat hiburan yang sering menjadi pilihan remaja, sekelompok pemuda di Dusun Bekur, Desa Sumberjo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang memilih jalan berbeda. Mereka rutin berkumpul di Masjid Nurul Huda RT 42 RW 08 untuk mengaji dan mengkhatamkan Al-Qur’an sebagai bagian dari pembinaan iman dan taqwa.Kamis (17/7/2025).
Kegiatan yang digelar sekali dalam sebulan ini menjadi bentuk syiar Islam sekaligus penguatan karakter remaja agar tidak mudah terjerumus dalam pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku menyimpang lainnya.
Remaja Berkumpul untuk Iman, Bukan Hura-Hura
Tradisi mulia ini diinisiasi oleh seorang advokat sekaligus pendakwah, Mohammad Suaidi, S.H., M.H., bersama seorang ahli hikmah, Ustadz Solihin Tanjung, dan dibina langsung oleh Kiai Maksum, sosok yang selama ini konsisten membina generasi muda agar senantiasa dekat dengan masjid dan nilai-nilai keagamaan.
“Remaja tak harus selalu berada di tempat hiburan. Justru di zaman sekarang, mereka lebih membutuhkan tempat untuk mengkaji agama sebagai bekal hidup dan benteng diri,” ujar Mohammad Suaidi.
Menurutnya, kesediaan para remaja untuk berkumpul, membaca, dan mengkhatamkan Al-Qur’an adalah indikasi tumbuhnya kesadaran spiritual yang harus terus dijaga dan ditumbuhkan.
Mencegah yang Mudarat, Meraih yang Diridhoi
Kiai Maksum selaku pembina kegiatan menegaskan bahwa kedekatan remaja dengan tempat ibadah adalah kunci mencegah mereka dari perbuatan tercela, seperti tawuran, narkoba, hingga kenakalan sosial lainnya.
“Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi juga tempat membentuk akhlak. Inilah bentuk nyata penguatan keimanan sejak dini,” ungkapnya.
Ustadz Solihin Tanjung menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi antarremaja, membentuk solidaritas Islami, dan menumbuhkan semangat kebersamaan dalam kebaikan.
“Dengan terbiasa mencintai Al-Qur’an dan masjid, insyaallah hidup mereka akan terarah. Masa depan generasi bangsa ditentukan oleh nilai-nilai yang mereka serap sejak muda,” imbuhnya.
Mengharap Ridho, Menebar Syiar
Momentum khataman Al-Qur’an tiap bulan ini tidak hanya bersifat ritual, tapi juga sebagai sarana syiar Islam di tingkat desa. Para remaja yang terlibat juga mendapat pembinaan spiritual dan motivasi kehidupan agar tumbuh menjadi pribadi tangguh dan bertanggung jawab.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat sekitar yang melihat semangat remaja sebagai angin segar di tengah keresahan atas fenomena degradasi moral generasi muda saat ini.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi contoh dan menginspirasi masjid-masjid lain di seluruh Malang maupun Indonesia,” tutup Suaidi.
(Hamid.)
Komentar Klik di Sini