BREBES – METROPAGINEWS.COM || Upaya mewujudkan swasembada pangan nasional kembali ditunjukkan melalui sinergi antara pemerintah dan TNI Angkatan Darat. Pada Senin (5/8/2025), sistem irigasi pertanian diresmikan secara langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Muarli bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi dan Bupati Brebes Paramita Widya Kusuma, bertempat di Desa Legok, Kecamatan Bantar Kawung, Kabupaten Brebes.
Peresmian ini menjadi tonggak penting bagi para petani yang selama ini mengandalkan air hujan dalam bercocok tanam. Sistem irigasi baru tersebut memungkinkan para petani untuk panen hingga tiga kali dalam setahun, dibanding sebelumnya yang hanya sekali.
“Pembangunan sistem irigasi ini merupakan hasil kolaborasi antara TNI AD, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kementerian PUPR, dan Kementerian Pertanian. Irigasi ini akan membawa dampak signifikan terhadap produktivitas pertanian, pengentasan kemiskinan, serta penurunan angka stunting,” ujar Jenderal Muarli.
Sistem irigasi ini tidak hanya menjadi solusi pengairan lahan, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang ketahanan pangan nasional. Jenderal Muarli menegaskan bahwa seluruh lahan sawah harus diberdayakan demi kesejahteraan petani dan masyarakat secara umum.
Panen Tiga Kali, Pendapatan Petani Naik Dua Kali Lipat
Dengan adanya sistem irigasi modern, lahan pertanian yang sebelumnya hanya bisa ditanami satu kali dalam setahun kini dapat ditanami hingga tiga kali. Hal ini diyakini akan meningkatkan pendapatan petani secara signifikan.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada TNI AD atas kontribusi nyata dalam mendukung sektor pertanian.
“Ini adalah bentuk kolaborasi luar biasa. TNI AD tidak hanya menjaga kedaulatan, tapi juga turun langsung memperkuat ketahanan pangan,” ujarnya.
Bupati Brebes Paramita Widya Kusuma juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan TNI dan pemerintah pusat. Ia menyebut, program ini merupakan bagian dari kerjasama karya bakti yang telah menghasilkan 615 titik pipanisasi dan 475 titik pompanisasi di seluruh Jawa Tengah.
Harapan Baru bagi Petani Desa Legok
Dengan sistem irigasi yang telah dibangun, ratusan hektare sawah di Desa Legok kini dapat dialiri air secara teratur. Ini memberikan harapan baru bagi petani yang sebelumnya hanya bisa menanam saat musim hujan.
Suharti, salah satu anggota Kelompok Tani Mekar Mukti Desa Legok, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Dulu kami harus menunggu hujan baru bisa tanam. Sekarang air sudah mengalir, kami bisa langsung mulai tanam. Terima kasih atas bantuan ini,” ucapnya dengan semangat.
Detail Sistem Irigasi
Desa Legok memiliki total lahan pertanian seluas 136 hektar. Sistem pengairan yang baru dibangun ini menggunakan jaringan pipa PVC dan HDPE dengan sumber utama dari mata air sekitar desa.
Pipa utama: PVC berdiameter 6 inci
Distribusi ke dusun: HDPE 4 inci menuju Dusun Bojong Merod, Dusun Legok, dan Dusun Mayana
Pembagian akhir: Pipa HDPE 2 inci menuju bak pembagian dan saluran ke sawah
Dengan rincian:
Dusun Mayana: 46 hektar
Dusun Legok: 30 hektar
Dusun Bojong Merod: 60 hektar
Total terairi: 136 hektar sawah
Kini, sistem tersebut telah berfungsi efektif, dan para petani optimistis menatap masa depan yang lebih produktif serta sejahtera.
Reporter: Mistam
Komentar Klik di Sini