SEMARANG – METROPAGINEWS.COM || Para aktivis 98 Jawa Tengah menggelar “Rembug Aktivis 98 Jawa Tengah” di Taman Budaya Raden Saleh.
Rabu (10 /9/2025).
Pertemuan ini diadakan untuk menyikapi situasi negara yang belakangan ini diwarnai aksi massa di berbagai daerah.
Dalam pernyataan sikap yang dihasilkan, para aktivis 98 Jawa Tengah menekankan pentingnya melanjutkan cita-cita reformasi dengan mengedepankan cinta damai, gotong royong, dan toleransi. Mereka menyerukan agar perubahan menuju cita-cita reformasi terus berjalan maju tanpa menimbulkan persoalan baru dan berkelanjutan.
“Sebagai negara demokrasi, pemerintah harus menjamin dan membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dengan rasa aman dan damai,” tegas para aktivis dalam pernyataan tersebut. Mereka mendesak pemerintah untuk menghentikan praktik-praktik otoritarian seperti intimidasi, penangkapan, dan kriminalisasi terhadap mahasiswa dan rakyat yang menyampaikan aspirasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial.
Mereka juga menuntut pembebasan mahasiswa, remaja, dan rakyat yang ditangkap saat demonstrasi.
Selain itu, para aktivis 98 Jawa Tengah juga menyoroti perlunya penataan ulang tata kelola pemerintahan yang jujur, bersih, transparan, dan berpihak pada rakyat. Mereka menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah pada buruh, petani, nelayan, masyarakat miskin kota, usaha mikro, perempuan, dan anak-anak, guna mengurangi kesenjangan sosial yang tinggi.
“Kami mendesak berbagai pihak, baik pemerintah maupun semua elemen masyarakat, untuk membuka ruang diskusi dan keterlibatan aktif warga negara dalam memperkuat demokrasi,” pungkas pernyataan tersebut.
Pernyataan sikap ini merupakan hasil dari Rembug Aktivis 98 Jawa Tengah yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
(Desi)
Komentar Klik di Sini