BerandaPendidikanDari Layar IFP ke Fantasi: Siswa SMPN 3 Susukan Banjarnegara Ciptakan Artikel...

Dari Layar IFP ke Fantasi: Siswa SMPN 3 Susukan Banjarnegara Ciptakan Artikel Ilmiah Populer dan Dongeng dengan Bantuan AI

BANJARNEGARA – METROPAGINEWS.COM ||  Suasana belajar di Laboratorium 2 SMP Negeri 3 Susukan-19-11-25 tampak berbeda dan penuh inovasi. Dengan bimbingan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terpampang di Interactive Flat Panel (IFP), siswa kelas 8 kini berani berkreasi menulis artikel ilmiah populer dan dongeng fantasi.

 

​Kegiatan inovatif ini dipimpin oleh Ibu Sugiarti, S.Pd, guru Bahasa Inggris sekaligus pendamping literasi digital sekolah, yang akrab disapa Miss Ugy. Ia melihat AI sebagai jembatan penting untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif anak didiknya.

 

Foto Unggahan Website 20251119 144012 0001

​“Anak-anak jadi lebih berani menulis karena AI membantu mereka menemukan ide dan memperbaiki struktur kalimat. Hasilnya luar biasa, mereka bisa menulis dengan gaya yang lebih hidup dan ilmiah,” ungkap Miss Ugy.

​Melahirkan Penulis Muda dan Kreatif
​Dalam sesi pembelajaran ini, siswa diajak menonton tayangan inspiratif melalui layar IFP. Ide-ide segar yang mereka tangkap kemudian diolah menjadi dua jenis tulisan: artikel ilmiah populer dan cerita fantasi.

​Beberapa karya siswa fokus pada tema sains populer, seperti tulisan berjudul “Rahasia Pelangi di Langit Senja”. Sementara itu, yang lain tenggelam dalam imajinasi liar, mengangkat kisah dunia peri dan petualangan ajaib.

​Salah satu siswa, Rizka Said Pertama, berbagi antusiasmenya terhadap metode belajar baru ini.
​“Awalnya saya kira menulis artikel ilmiah itu sulit dan membosankan. Tapi setelah belajar dengan bantuan AI, saya jadi tahu cara membuat tulisan yang menarik dan mudah dipahami. Saya juga bisa berimajinasi membuat cerita fantasi yang seru,” tutur Rizka.

 

1 20251119 144133 0000

​Mendorong Literasi Digital dan Inovasi Sekolah
​Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya menguasai keterampilan menulis, tetapi juga mengasah literasi digital, berpikir kritis, dan kreativitas. Mereka belajar bahwa teknologi adalah sahabat dalam proses belajar, yang justru memicu, bukan menggantikan, kreativitas manusia.

​Kepala SMP Negeri 3 Susukan, Drs. Setiya Suwandi, menegaskan komitmen sekolah untuk terus mengembangkan kegiatan serupa.
​“Kami ingin siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta karya. AI dan IFP menjadi sarana yang mendorong mereka untuk kreatif, komunikatif, dan inovatif,” ujar Drs. Setiya Suwandi.

​Kelas 8 SMP Negeri 3 Susukan telah membuktikan bahwa pembelajaran abad ke-21 bisa berjalan menyenangkan, inspiratif, dan penuh makna, di mana teknologi dan kreativitas berpadu sempurna. Dari layar IFP, lahirlah dunia fantasi, artikel ilmiah populer, dan imajinasi tanpa batas.

(Heri)

Komentar Klik di Sini