BerandaPemerintahPenggunaan Fogging Berbahaya Atasi Demam Berdarah : Sosialisasi Perda Oleh Tim 2...

Penggunaan Fogging Berbahaya Atasi Demam Berdarah : Sosialisasi Perda Oleh Tim 2 Anggota DPRD Klaten

KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Sosialisasi Perda oleh DPRD Klaten Tim 2 di Desa Sidoharjo mengingatkan bahaya fogging untuk atasi demam berdarah. Disarankan menjaga kebersihan lingkungan dan pola makan alami saat musim pancaroba.Minggu (23/11)

 

Kegiatan sosialisasi dan peningkatan kesadaran (sosper) terkait pencegahan dan penanggulangan penyakit oleh anggota DPRD Klaten Tim 2 telah digelar. Kegiatan berlangsung di Aula Desa Sidoharjo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten pada Kamis siang 20 November 2025.

Anggota DPRD Klaten Tim 2 yang hadir antara lain Alex Legiman (PPP), Joko Siswanto (PDI Perjuangan), Pandu Soejatmiko (Golkar), dan Muh. Hasyim (PDI Perjuangan). Juga hadir Sekcam Polanharjo Nina Puspitasari (mewakili Camat Moh. Prihadi yang berhalangan), unsur Pemdes Sidoharjo, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan warga lainnya.

20251123 055952 0000

Kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan Perda Nomor 4 Tahun 2024. Anggota dewan mengharapkan warga tetap waspada dan berhati-hati di musim pancaroba saat ini, serta selalu menjaga kondisi kesehatan agar imun tetap kuat menghadapi musim hujan.

Dalam paparannya, Alex Legiman menekankan pentingnya pola makan yang baik. “Masyarakat zaman dulu makan sederhana dan alami, jadi tubuhnya kuat dan kekebalan meningkat. Berbeda dengan anak-anak sekarang yang jarang makan makanan alami atau herbal, lebih banyak makan makanan pabrikan yang rawan bahan pengawet,” ujarnya. Dia menambahkan, “Tulang anak-anak sekarang tidak sekuat zaman dahulu – jatuh sedikit saja kebanyakan langsung operasi, sedangkan orang dulu yang makan sayuran dan hasil bumi tulangnya lebih kuat.”

Sementara itu, Joko Siswanto dari Fraksi PDI Perjuangan menyinggung tentang penggunaan fogging (penyemprotan insektisida dalam bentuk kabut) untuk membunuh nyamuk penyebab demam berdarah. Menurutnya, insektisida yang digunakan beracun dan membahayakan lingkungan, manusia, serta binatang di sekitarnya. “Cara fogging sudah tidak digunakan lagi, karena tidak membunuh jentik-jentik nyamuk,” jelasnya.

Joko juga menjelaskan bahwa cuaca ekstrem saat ini (panas-hujan) membuat masyarakat rentan terkena penyakit, termasuk demam berdarah. “Antisipasinya adalah dengan menggerakkan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan – karena jentik-jentik nyamuk suka hidup di air jernih yang ada di kubangan atau ember bekas. Selain itu, jaga kebersihan keluarga masing-masing,” terangnya.

Kepala Desa Sidoharjo Trimanto menyampaikan terima kasih kepada anggota dewan yang telah memberikan sosialisasi. Ia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi warga, dan masukan dari warga dapat segera ditindaklanjuti. “Semoga ibu-ibu Posyandu, PKK, dan bidan desa bisa menyampaikan isi Perda ini dengan baik, sehingga kedepannya masyarakat Sidoharjo selalu sehat,” ungkapnya.

Trimanto juga menjelaskan bahwa di Desa Sidoharjo ada kegiatan cek kesehatan rutin untuk warga yang memiliki riwayat penyakit, agar siap antisipasi dan jaga pola makan. Selain itu, pemdes menanamkan kesadaran lewat grup WhatsApp RT/RW untuk membagikan informasi dan menyarankan warga menjaga kebersihan lingkungan.

“Di desa ini ada 3 titik Tempat Pembuangan Sampah (TPS), yaitu di Ploso, Sidoharjo, dan Dukuh Purwogondo. InsyaAllah, masalah kebersihan sampah di Desa Sidoharjo sudah bersih dan aman,” pungkasnya.

 

(Pusoko)

Komentar Klik di Sini