BANDUNG BARAT – METROPAGINEWS.COM || Ratusan siswa dari sejumlah sekolah di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan massal pada Rabu (24/9/2025). Insiden ini diduga berkaitan dengan konsumsi program makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah-sekolah tersebut. Pemerintah daerah dilaporkan telah menetapkan status darurat untuk mempercepat penanganan.
Kronologi singkat
Menurut keterangan warga dan relawan lapangan, gejala yang muncul pada para siswa meliputi mual, muntah, pusing, demam, diare, keluhan sesak napas, dan kelemahan. Di Kecamatan Cipongkor, gedung GOR setempat sempat difungsikan sebagai ruang perawatan darurat untuk stabilisasi pasien sebelum dirujuk ke rumah sakit. Beberapa siswa yang kondisinya memburuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Data korban (data sementara)
Data yang disampaikan oleh Agus Dadang Hermawan (Sekjen FORMADES) yang turun ke lapangan, menunjukkan akumulasi korban pada dua gelombang kejadian: 21 September 2025 dan 24 September 2025. Menurut Agus, rekap sementara adalah sebagai berikut:
Peristiwa 21 September 2025 (Cipongkor): sekitar 349 siswa dari empat desa (Cijambu, Sirnagalih, Baranangsiang, Cibenda) dan beberapa institusi pendidikan terdampak.
Peristiwa 24 September 2025 (Cipongkor, data sementara): tambahan sekitar 286 siswa dari berbagai sekolah, antara lain:
1. MI Terpadu Fathul Maarif: 12 siswa (3 dirujuk ke RS Cililin)
2. MI Cipongkor 2: 20 siswa
3. MI Mulyadharma: 23 siswa
4. MI Syarif Hidayatulloh: 20 siswa
5. MTs Syarif Hidayatulloh: 58 siswa
6. MA Syarif Hidayatulloh: 37 siswa
7. MTs Manaarul Huda: 30 siswa
8. MI Cipongkor 3: 16 siswa
9. MI Attarbiyyah: 20 siswa
10. MTs Torikul Palihin: 13 siswa
11. MTs Muslimin Cipongkor: 33 siswa
12. MA Barkunajah: 4 siswa
Untuk Kecamatan Cihampelas, menurut laporan posko Puskesmas yang diterima tim lapangan, terdapat laporan sementara meliputi SMKN 1 Cihampelas dan beberapa madrasah dengan total kasus yang dilaporkan mencapai 130 orang (dengan rincian pasien yang dirawat, dirujuk, dan yang sudah pulang sebagaimana rekap posko yang diterima tim lapangan).
Agus Dadang menyatakan: “Dengan penambahan ini, total korban keracunan massal di Bandung Barat, yang mayoritas diduga mengonsumsi MBG, kini telah melampaui 500 orang.” Pernyataan ini digunakan sebagai data sementara menurut sumber lapangan tersebut.
Penanganan darurat
Puluhan ambulans dan tim gabungan (TNI, Polri, relawan, dan organisasi kemanusiaan) dikerahkan untuk evakuasi dan rujukan ke fasilitas kesehatan, termasuk RS Cililin, RS Permata, dan klinik-klinik terdekat. Posko kesehatan didirikan di beberapa titik untuk observasi dan perawatan awal.
Petugas di lapangan melaporkan bahwa sampel MBG yang diduga menjadi sumber keracunan telah diamankan untuk diuji di laboratorium. Proses investigasi oleh instansi terkait dilaporkan sedang berlangsung untuk memastikan penyebab pasti.
Pernyataan sumber
Dalam liputan ini pihak yang menjadi sumber utama adalah Agus Dadang Hermawan (Sekjen FORMADES) dan catatan/rekap dari posko kesehatan setempat yang disampaikan kepada tim lapangan. Agus mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperbarui data sampai situasi kondusif.
“Saya sangat khawatir dengan kondisi ini,” ujar Agus Dadang yang ikut membantu proses penanganan di lapangan.
Tanggapan pihak terkait
Hingga berita ini dipublikasikan, pernyataan resmi dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (Pemkab), Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Dinas Pendidikan, penyelenggara MBG, BPOM, atau pihak rumah sakit penerima belum kami terima. Redaksi telah mengupayakan konfirmasi namun belum memperoleh keterangan resmi dari instansi terkait.
Penyelidikan
Sampel makanan diperiksa untuk mendeteksi kemungkinan kontaminan atau zat berbahaya. Langkah penyelidikan melibatkan petugas kesehatan setempat dan laboratorium yang berwenang. Aparat kepolisian juga dilaporkan memantau dan mendokumentasikan peristiwa untuk keperluan klarifikasi lebih lanjut.
Imbauan
Masyarakat diminta tetap tenang, mengikuti arahan petugas kesehatan, dan segera melaporkan apabila ada gejala serupa. Orang tua diminta memastikan anak yang sakit mendapatkan pertolongan medis segera dan tidak melakukan spekulasi yang dapat menimbulkan kepanikan.
Catatan redaksi (kebutuhan verifikasi lebih lanjut)
1. Sumber resmi belum ada: Sampai saat ini belum ada konfirmasi tertulis atau pernyataan resmi dari Pemkab Bandung Barat, Dinas Kesehatan Kab. Bandung Barat, Dinas Pendidikan, BPOM, atau pengelola MBG. Informasi tentang status darurat dan pengamanan sampel kami cantumkan berdasarkan laporan lapangan; perlu dikonfirmasi oleh pejabat terkait.
2. Jumlah korban masih sementara: Angka-angka yang disebut di atas berasal dari rekap lapangan dan pernyataan Agus Dadang Hermawan; redaksi menandai angka tersebut sebagai data sementara. Redaksi akan memperbarui berita setelah menerima data resmi dari instansi berwenang.
3. Penyebab belum final: Istilah diduga akibat MBG dipakai untuk mencerminkan bahwa hubungan kausal antara MBG dan keracunan belum dibuktikan secara laboratorium publik. Keputusan akhir menunggu hasil uji sampel oleh laboratorium berwenang.
4. Permintaan kepada pembaca: Jika ada pembaca atau pihak sekolah/instansi yang memiliki dokumen resmi atau pernyataan, mohon menghubungi redaksi MetroPagiNews untuk verifikasi dan pelengkapan berita.
(Desi)
Komentar Klik di Sini