BerandaNasionalBangkitnya Desa Pandai Besi di Hari Kebangkitan Nasional: Gelar Budaya dan Jejak...

Bangkitnya Desa Pandai Besi di Hari Kebangkitan Nasional: Gelar Budaya dan Jejak Sejarah Mpu Korip

KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Momentum Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025 menjadi momen bersejarah bagi warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Melalui kirab budaya pembentangan Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter, festival pandai besi, dan pagelaran wayang kulit, masyarakat menegaskan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur.

 

Acara ini dihadiri oleh Bupati Klaten Benny Indra Ardiyanto, S.E., M.B.A, jajaran Kepala Desa se-Kecamatan Polanharjo, unsur Forkopimcam Delanggu, Kepala Dinas Pendidikan, Dispermades, Disporapar Klaten, Dekan ISI Surakarta, Dekan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, serta Komandan Lanud Adi Soemarmo.

Festival Gandon Kyai Mpu Korip

Festival “Gandon Kyai Mpu Korip” menjadi agenda budaya perdana yang digelar di Desa Kranggan. Rangkaian kegiatan meliputi tiga agenda utama: pembentangan Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter, peresmian dua ruas jalan, serta pagelaran wayang kulit.

 

IMG 20250522 WA0125

Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo, menyampaikan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan. “Kami ingin menyatukan semangat masyarakat Desa Kranggan, Segaran, Keprabon, dan Tegalsari dalam upaya melestarikan peninggalan Kyai Mpu Supo dan Mpu Korip melalui jalur kebudayaan,” ujarnya.

Peresmian Dua Ruas Jalan

Wakil Bupati Klaten turut hadir untuk meresmikan dua jalan penting: Jalan Sumo Atmojo sebagai jalan utama di Desa Kranggan, serta Jalan Mpu Korip yang membentang dari Dukuh Botokan hingga Tegalsono Mulyo.

Warisan Pandai Besi: Identitas yang Terus Diperkuat

Ketua panitia kegiatan, Heru Hariyanto, menjelaskan bahwa persiapan acara ini dilakukan selama tiga bulan dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, termasuk BPD, RT/RW, dan para pandai besi.

 

IMG 20250522 WA0126

Desa Kranggan dikenal sebagai desa pandai besi karena sejarahnya yang erat dengan sosok Mpu Supo—seorang empu dari Keraton Solo yang mengajarkan keterampilan menempa logam kepada masyarakat. Makam Mpu Supo diyakini berada di Desa Segaran, Delanggu, sementara Mpu Korip diyakini dimakamkan di Kranggan.

“Festival ini bertujuan agar generasi muda mengenal sejarah dan asal-usul desa mereka,” kata Heru.

Tahun Depan: Pusaka Keris Jadi Ikon

Bekerja sama dengan Prodi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, tahun depan acara ini akan mengangkat tema Pusaka Keris. Keris sebagai simbol budaya Jawa akan menjadi bagian dari upaya pelestarian pusaka lokal serta pengenalan kepada generasi mendatang bahwa setiap daerah memiliki identitas budaya dan warisan yang unik.

Apresiasi dari Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan Klaten, Titin Windiarsih, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menilai bahwa budaya merupakan bagian dari pendidikan karakter yang sangat penting untuk dikenalkan kepada siswa sejak dini.

“Anak-anak tidak hanya perlu mengenal budaya lewat teori, tapi juga dengan melihat dan terlibat langsung. Ini penting untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal dan produk Indonesia,” ungkapnya.

Dengan semangat Hari Kebangkitan Nasional, Desa Kranggan meneguhkan jati dirinya sebagai desa budaya dengan akar sejarah kuat dan komitmen tinggi dalam melestarikan warisan leluhur.

(Desi)

Komentar Klik di Sini