CILACAP – METROPAGINEWS.COM || Pasca keputusan pengadilan yang memenangkan Pemkab Cilacap terhadap PT Tata Daerah Mandiri (TDM) dalam sengkarut Pasar Kroya, pendamping Bakul Pasar Kroya (BKB) Rindang Suroto atau akrab disapa Rinto mengatakan, Pasar Kroya mendesak untuk segera dibangun usai kebakaran beberapa waktu lalu.
Menurut Rinto, pada 22 Agustus tahun lalu, pihaknya menghadirkan gubernur Jawa Tengah pada acara tasyakuran jalan di depan rumahnya.
Kemudian gubernur ditemui pedagang Pasar Kroya yang mengeluh tentang kondisi pasar tersebut.
Kebetulan pada saat diskusi, ternyata Pasar Kroya dikerjasamakan dengan pihak ketiga yaitu PT TDM.
“Saya bersama Sekda Cilacap Awaluddin Muuri dan Asisten II M Wijaya. Di situ gubernur Jateng menyampaikan, ketetapan hukumnya dicapai dulu, setelah itu baru diproses untuk pembangunan Pasar Kroya,” kata Rinto di kediamannya, Minggu (23/7/2023).
Ia menambahkan, pihaknya dimintai tolong para pedagang Pasar Kroya untuk bersilaturahmi ke gedung DPR dan bertemu Adysatria Suryo Sulisto, kemudian menyerahkan proposal.
Setelah dari Jakarta, ia mencoba menemui gubernur Jateng. “Ganjar Pranowo waktu itu menanyakan kepada saya, bagaimana proses ketetapan hukum (Pasar Kroya),” ucapnya menirukan Ganjar.
Pada tahun itu ada peralihan bupati, Rinto mengaku ia berkomunikasi dengan Pj Bupati, lalu ia dorong. Terjadilah proses peradilan, dan dimenangkan oleh Pemkab Cilacap.
“Hari ini, harapan saya bupati dan seluruh pihak terkait untuk segera kembali menemui gubernur Jateng, agar kepastian pembangunan Pasar Kroya segera terealisasi,” ujar Rinto.
Selanjutnya dikatakan, sesuai janji gubernur waktu itu yang disaksikan masyarakat saat syukuran jalan bahwa setelah ada ketetapan hukum, Pasar Kroya segera kami bangun karena Pasar Kroya adalah kehidupan rakyat.
“Saya selalu menjembatani. Saya selalu berkomunikasi dengan Pj Bupati, saya selalu berkomunikasi dengan Sekda Cilacap, saya juga tidak pernah berhenti berkomunikasi dengan Asisten II, karena saya mendapat amanat dari gubernur bahwa saya mendampingi Bakul Kroya Bersatu. Sehingga semampu saya sebagai warga masyarakat, saya fasilitasi, dan pada saat saya yang mengadakan syukuran jalan di Ciwuni yang terakhir, kebetulan kami ketemu dengan Pj Bupati, Ketua DPRD, kami ketemu Adysatria, dan Pj Bupati menyampaikan, tolong segera percepatan pembangunan Pasar Kroya, yang langsung diiyakan oleh Adysatria,” terang Rinto.
BACA JUGA : Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Negara Butuh Haluan
Kemudian ia berujar bahwa Ganjar Pranowo itu orang yang selalu konsisten.
Rinto menyampaikan, pihaknya sudah mengirimkan analisa anggaran yang ada 2 RAB-nya, 45 dan 25. Dan itu digambar oleh orang teknik yang diperintah oleh PUPR. Kami sudah kirim melalui PDF. Ada Rp 25 miliar, dan ada Rp 45 miliar.
“Ketika Adysatria menyampaikan bahwa diupayakan tahun ini, kami berkeyakinan hubungan antara Ganjar Pranowo dan Adysatria pasti berjalan intens,” yakin Rinto.
Sehingga ketika pemimpin sudah menyampaikan, coba dikawal sampai selesai, nanti baru datang ke kami lagi, ungkapnya.
Rinto kemudian menganalogikan Petruk nagih janji adalah rakyat, minta kepada orangtua, sah-sah saja.
“Harapan saya, kami meminta kepada Ganjar Pranowo, Adysatria, beri kepastian kepada pedagang Pasar Kroya yang sudah terlalu lama menanggung beban. Pasar Kroya sebenarnya milik mereka (pedagang), kenapa sampai sekarang kok tidak ada kepastian. Kasihan,” ucap Rinto, sembari meyakini bahwa di akhir masa jabatan gubernur Jateng, ia yakin ada kepastian.
Saat ditanya bahwa setelah keputusan pengadilan memenangkan Pemkab Cilacap, itu tidak lepas dari perjuangan pedagang Pasar Kroya, sepertinya Pemkab Cilacap “meninggalkan” BKB, Rinto menegaskan, saya tidak akan berburuk sangka karena Pj Bupati baru menjabat, jadi tidak tahu apa dan bagaimana Cilacap.
“Kalau Pj Bupati hanya mengenal Perhimpunan Pedagang Pasar Kroya (PPPK), Bakul Pasar Kroya (BKB), saya tidak akan menyalahkan Pj Bupati, tapi siapa yang memberitahu. Itu yang harus bertanggung jawab,” tegasnya.
Disinggung ketika gubernur Jateng hadir di Pesanggrahan bahwa yang meminta percepatan pembangunan Pasar Kroya adalah BKB, Rinto menjelaskan, sekarang ada ketidakterbukaan sehingga terjadi mis. “Tetapi kalau nawaitunya adalah Pasar Kroya dibangun, nawaitunya adalah pasar untuk rakyat, maka lupakan ego, tanggalkan sebuah kepentingan. Hari ini rakyat adalah harga mati,” tandas Rinto.
Ia lantas menyampaikan bahwa saat ini sikap Pemkab Cilacap bahwa Pj Bupati sudah menyerahkan surat ke gubernur dan kementerian.
“Tetapi dalam waktu dekat saya akan minta waktu untuk minta kepastian kepada Ibu Pj agar masyarakat punya kepastian,” tutup Rinto.
(Estanto)