BerandaKulinerBobor Bayam, Sayur Sederhana yang Menyimpan Warisan Kuliner Jawa

Bobor Bayam, Sayur Sederhana yang Menyimpan Warisan Kuliner Jawa

SURAKARTA — METROPAGINEWS.COM || Di tengah hiruk-pikuk perkembangan kuliner modern, sayur bobor bayam tetap bertahan sebagai primadona masakan rumahan masyarakat Jawa Tengah. Dari dapur desa hingga warung makan di gang sempit Solo dan Yogyakarta, sajian ini terus hidup, menyuguhkan rasa gurih santan dan kesegaran bayam yang menyatu harmonis dalam semangkuk kuah hangat.

 

Bobor bayam bukan sekadar makanan, melainkan refleksi kearifan lokal yang lekat dengan tradisi. Bahkan, dalam naskah klasik Serat Centhini, hidangan ini disebut sebagai simbol keseimbangan kosmologis: bayam melambangkan kesuburan tanah, sedangkan santan merepresentasikan kelimpahan alam. Sejak lama, bobor bayam dipercaya membawa kesejukan dan kedamaian dalam setiap suapan.

 

IMG 20250630 WA0081

Resep Warisan yang Tetap Relevan

Mbak Ester, salah satu penjaja sayur bobor di Jebres, Solo, menjelaskan bahwa kesederhanaan bahan dan ketelitian memasak menjadi kunci utama.

“Kami pakai bayam muda yang segar, santan dari kelapa baru diparut, dan bumbu tradisional seperti bawang merah, putih, kemiri, dan sedikit terasi. Lengkuas dan daun salam menambah aroma khas. Rasa bobor itu ‘nano-nano’—ada gurih, manis, dan sedikit asin,” jelasnya sambil menata bahan baku di dapurnya.

 

Proses memasaknya pun penuh perhatian: bumbu ditumis hingga harum, lalu dimasukkan santan encer. Setelah mendidih, barulah santan kental dan bayam segar menyusul, disertai koreksi rasa dengan garam dan sedikit gula merah. Tujuannya: kuah lembut, santan tidak pecah, dan warna bayam tetap hijau segar.

Ragam Versi, Satu Cita Rasa Tradisional

Setiap ibu rumah tangga atau penjual memiliki sentuhan khas pada bobor bayam. Ada yang menambahkan tomat hijau, daun bawang, bahkan mengganti bayam dengan kangkung muda atau bayam air. Namun intinya tetap sama: rasa nyaman yang membekas di hati penikmatnya.

“Yang paling nikmat itu makan bobor bayam dengan tempe goreng, teri asin, sambal bawang, dan nasi putih pulen. Rasanya bikin nggak cukup satu piring,” imbuh Mbak Ester.

 

Kini, inovasi pun muncul. Bobor bayam ditambahkan telur setengah matang, keju parut, atau bahkan kerupuk warna-warni. Tapi tetap, banyak yang memuja versi tradisional sebagai rasa terbaik.

Lebih dari Sekadar Makanan

Yanto, pelanggan setia Mbak Ester yang berasal dari Karanganyar, mengungkapkan makna bobor bayam lebih dalam.

“Ini bukan cuma soal rasa. Bobor bayam itu tentang gotong royong. Ada petani bayam, pemeras santan, ibu-ibu yang meracik bumbu—semua bersinergi. Dari dapur nenek ke ibu, lalu ke cucu, itulah warisan sejati,” ujarnya.

 

Menurutnya, melestarikan resep bobor bayam adalah bentuk nyata menghargai warisan kuliner Nusantara, sekaligus mendukung ketahanan pangan lokal.

 

IMG 20250630 WA0082

Warung-Referensi Bobor Bayam Otentik

Untuk Anda yang ingin berburu rasa bobor bayam otentik di Jawa Tengah, berikut referensi warung yang menyajikan sayur legendaris ini setiap hari:

1. Warung Masakan Jawa Mbak Ester
Jl. Gunung Slamet No. 99, Jebres, Solo

2. Warung Mbok Nem 86
Jl. Irian No. 9, Pandanrejo, Klaten

3. Warung Bu Ngademi
Pasar Ngasem, Jogja – Kios Bubur Genjer & Bobor Bayam

4. Warung Makan Bu Sinder
Jl. Arif Rahman Hakim, Jebres , Surakarta

5. Pagi Sore Food & Drinks
Jl. Kabut No. 127, Jebres, Surakarta

 

Rayakan Rasa, Lestarikan Tradisi

Tak hanya mengenyangkan perut, sayur bobor bayam menghangatkan jiwa. Di balik sederhananya bahan, tersimpan filosofi mendalam, warisan nenek moyang, dan kelezatan yang melampaui zaman. Maka, menikmati bobor bayam adalah bentuk penghormatan terhadap kekayaan budaya kuliner Indonesia.

Selamat mencoba dan merasakan hangatnya tradisi dalam semangkuk bobor bayam!

Reporter: Pitut Saputra

Komentar Klik di Sini