BerandaSejarahCandi Purwo Gumuk Gadung Masih Menyimpan Misteri

Candi Purwo Gumuk Gadung Masih Menyimpan Misteri

Wartawan METROPAGINEWS.COM berada DI CANDI PURWO Gumuk Gadung, Pondok Asem, Kedungasri, Kecamatan TEGALDLIMO

 

BANYUWANGI – METROPAGINEWS.COM II Di kawasan Alas Purwo terdapat bangunan yang hingga saat ini disakralkan yakni, Candi Purwo Gumuk Gadung yang terletak di pondok asem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo tepatnya di pesisir teluk pang – pang yang sekelilingnya terdapat mangrove atau lokasinya ditengah hutan bakau, Jum’at (11/7/2025).

 

Didekat Candi Purwo terdapat muara sungai, dimana sungai tersebut bertemu dengan air laut dan hulu kawasan ini berada di semenanjung sembulungan Muncar.

 

PSX 20250711 085039

Tengah, Mangku Candi Purwo Wagiman bersama Wartawan METROPAGINEWS.COM

 

Bentuk bangunan Candi Purwo terlihat menjulang dengan ukiran khas Majapahit. Keberadaan Candi Purwo sering dikunjungi sebagai wisata religi, terutamanya oleh Hindu Bali dan umat Hindu di wilayah Tegaldlimo dan sekitarnya. Sejumlah pelaku spiritual, kejawen juga mendatangi Candi Purwo untuk bermeditasi dan melakukan ritual.

Konon, Candi Purwo Gumuk Gadung dipercaya menjadi lokasi terakhir bertemunya Raja Majapahit Prabu Brawijaya dengan Sabdo Palon.

Pada bukit inilah terjadi sebuah diskusi antara Prabu Brawijaya dengan Sabdo Palon dengan adanya Keputusan keduanya yang berakibat pada runtuhnya Kerajaan Majapahit.

Akhir keputusan tersebut yang mengharuskan mereka tidak bisa bersama, karena Prabu Brawijaya harus kembali ke Gunung Lawu. Sedangkan, Sabdo Palon yang setia dengan ajaran leluhurnya hingga pergi ke Nirwana.

Hingga saat ini tidak banyak yang mengetahui didalam keputusan tersebut. Adanya perjanjian antara keduanya. Bahwa dalam perjanjian ini berisikan tentang rahasia keberadaan Prabu Brawijaya dengan Sabdo Palon untuk datang kembali.

Kembalinya Prabu Brawijaya dengan Sabdo Palon setelah 500 tahun. Terakhir pertemuan tersebut yang ditandai dengan purnama ketiga serta adanya pohon berduri yang berwarna hitam atau lebih dikenal dengan pohon Klampis hitam.

Pohon Klampis hitam inilah sebagai bentuk Batara guru dan setalah 500 tahun lamanya para leluhur menunjukan suatu kebenaran tentang adanya pohon klampis hitam yang berada ditengah hutan bakau.

Begitupula disampaikan mangku Candi Purwo Gumuk Gadung, Wagiman yang saat itu ditemui dikediamannya bersama Wartawan METROPAGINEWS.COM Didampingi tokoh spiritual Sunarto warga Kedung Gebang mengatakan, Candi Purwo Gumuk Gadung hingga saat ini masih sering dikunjungi dari luar daerah terutamanya Bali dan umat Hindu Banyuwangi.

” Sejumlah spiritual juga mendatangi Candi Purwo untuk melakukan ritual. Ada yang bermalam dan setelah melakukan ritual langsung pulang. Jarak dari pertigaan aspal Kedungasri kuranglebih 3 km menuju Candi Purwo. Jika, dari pemukiman warga terakhir yang berdekatan dengan mangrove berjarak 2 km,” Terangnya.

(Tyo)

Komentar Klik di Sini