Rabu, Januari 15, 2025

Dana 311 Juta Melayang, Proyek Sumur Bor di Desa Fafinesu B Gagal Total

Must Read
KEFAMENANUMETROPAGINEWS.COM || Harapan warga Desa Fafinesu B untuk mendapatkan akses air bersih melalui proyek sumur bor yang dibangun sejak tahun 2020 sirna. Proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 311.110.420 dari Dana Desa itu dinyatakan gagal total karena sumur bor yang dibuat tidak mengeluarkan air sama sekali. Proyek sumur bor

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya. “Sejak selesai dikerjakan, sumur bor ini sama sekali tidak bisa digunakan. Kami berharap proyek ini bisa menjadi solusi kekeringan, tapi hasilnya nol. Selama ini, kami terpaksa membeli air mahal saat musim kemarau,” ujarnya, Senin (13/01/2025).

Proyek yang dikerjakan pihak ketiga tersebut awalnya digadang-gadang mampu menyediakan air bersih bagi masyarakat yang selama ini mengandalkan sumur warga dengan debit air yang semakin menipis. Namun, hingga lima tahun berlalu, fungsi sumur bor itu tak pernah dirasakan.

Masyarakat setempat mengaku sudah melaporkan masalah ini ke pemerintah desa hingga kecamatan, tetapi tak pernah mendapat tanggapan. “Kami sudah mengadu, tapi pemerintah hanya diam. Tidak ada solusi, tidak ada penjelasan,” tambahnya.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Fafinesu B turut meluapkan kekecewaannya terhadap proyek ini. Ia menyebut anggaran besar yang dikeluarkan untuk proyek tersebut seolah sia-sia.

“Dana sebesar itu seharusnya bisa membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Namun, sampai sekarang tidak ada hasilnya. Ini sangat mengecewakan,” ungkapnya.

Lebih jauh, ia menyebutkan bahwa masalah ini sebenarnya sudah dilaporkan ke pihak Kejaksaan sejak tahun 2022. Namun, hingga kini tidak ada tindak lanjut yang jelas.

Ketika dikonfirmasi, mantan Kepala Desa Fafinesu B, Yohanes Seko Haki, yang menjabat saat proyek ini berlangsung, belum memberikan tanggapan. Pesan yang dikirimkan melalui WhatsApp juga belum direspons.

Ketika ditanya soal anggaran, Yohanes hanya berdalih bahwa rincian dana sudah dicantumkan di papan proyek. Namun, detail pelaksanaan dan penyebab kegagalan proyek masih menjadi misteri.

Kasus ini memicu desakan dari masyarakat agar pihak berwenang segera melakukan audit menyeluruh dan penyelidikan mendalam. Mereka berharap ada transparansi dan pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait.

“Jangan biarkan kasus ini menguap begitu saja. Kami butuh kejelasan. Ini uang rakyat, dan kami berhak tahu ke mana perginya,” tegas salah seorang warga.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah kecamatan maupun kabupaten. Warga berharap proyek gagal ini tidak hanya menjadi pelajaran, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi pengawasan lebih ketat terhadap pengelolaan Dana Desa.***

(Alberto L)

Facebook Comments

Latest News

Mendagri Tito Karnavian dan Menteri PKP Kungker di kota Tanggerang

TANGGERANG BANTEN- METROPAGINEWS.COM ll Penjabat (Pj) Gubernur Banten A Damenta mendampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri...

More Articles Like This


Notice: ob_end_flush(): failed to send buffer of zlib output compression (0) in /home/metropaginews/public_html/wp-includes/functions.php on line 5463