KEBUMEN – METROPAGINEWS.COM || Sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia Allah SWT, Pemerintah Desa Adiwarno, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, menggelar tradisi Merdi Desa dan Kirab Tenongan pada Jumat (5/9/2025). Rangkaian kegiatan dimulai dari aula kantor desa menuju lapangan TK Adiwarno, menampilkan tari Bondan Tani sebagai pembuka, dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
Acara berlangsung meriah dengan dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Drs. Budi Suswanto, Anggota DPRD Kebumen dari PDI-P Amin Lukmantoro, Camat dan Forkopimcam Buayan, mantan Sekda Kebumen Adi Pandoyo, serta para kepala desa se-Kecamatan Buayan.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Adiwarno Wawan Rujiko menyampaikan bahwa Merdi Desa bukan hanya ritual doa, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan dan menjaga harmoni.
“Merdi Desa adalah doa agar desa tetap aman dan tenteram, bumi kita subur, tanaman tumbuh, serta hasil panen membawa berkah. Selain doa bersama, kegiatan ini juga menumbuhkan kebersamaan dan menjaga kerukunan hidup,” ungkapnya.
Tradisi kirab tenongan menjadi salah satu daya tarik utama. Sebanyak 367 tenong yang berisi hasil bumi, jajanan pasar, hingga produk UMKM dibawa masyarakat sebagai simbol gotong royong dan persatuan. Selain itu, pelepasan burung perkutut juga dilakukan sebagai wujud kepedulian lingkungan, sekaligus langkah awal perumusan Peraturan Desa (Perdes) tentang lingkungan hidup di Adiwarno.
Wawan berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan setiap tahun.
“Merdi Desa adalah warisan budaya sekaligus wujud rasa syukur. Semoga kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan agar nilai gotong royong tetap terjaga,” pungkasnya.
Dengan mengusung tema “Saiyeg Saeka Kapti Lestari Kang Dumugi” yang berarti semangat kerja sama dan kerukunan dalam satu tujuan, masyarakat Adiwarno kembali meneguhkan tekad untuk menjaga persatuan, bahu-membahu membangun desa, serta melestarikan adat budaya warisan leluhur.
//Heri.M
Komentar Klik di Sini