BANYUWANGI – METROPAGINEWS.COM || Wilayah perkebunan PT Perkebunan Kalibendo, Kecamatan Glagah saat Diguyur hujan deras 1 (satu) jam akibat penebangan lahan HGU 400 hektar terbukti berdampak di sepanjang aliran sungai menjadi keruh berlumpur, Sabtu (25/1/2025).
Pantauan wartawan METROPAGINEWS.COM di sore hari hingga petang, intensitas hujan yang tinggi di wilayah Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah sore hari sekitar pukul 15.00 hingga 18.00 WIB petang, kondisi air di aliran sungai terlihat berlumpur dalam beberapa Minggu ini.
Disaat kondisi cuaca cerah pun bekas lumpur masih nampak terlihat jelas ada disepanjang aliran sungai yang biasanya dibuat mandi warga masyarakat setempat.
Komisi IV DPRD Kabupaten Banyuwangi menyimpulkan bahwa PT Perkebunan Kalibendo yang masuk wilayah Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah sudah jelas – jelas melanggar aturan dalam alih fungsi komoditi dari tanaman keras ke tanaman pertanian. Dan, alih fungsi itupun terjadi selama berjalan 11 tahun tidak pernah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.
” Akibat dari alih fungsi yang dilakukan PT Perkebunan Kalibendo kini berdampak pada keberadaan sumber mata air dan adanya potensi dampak bencana banjir disaat musim penghujan seperti saat ini,” Kata Ketua Komisi IV DPRD Patemo dari Fraksi PDIP.
Menurut Patemo SH, pihak PT Perkebunan Kalibendo sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU) bahwa area perkebunan tersebut hanya bisa ditanami Kopi, Karet dan Cengkeh.
” Dari itu PT Perkebunan Kalibendo sudah melanggar aturan, beberapa waktu lalu sudah melakukan pengundulan lahan secara besar – besaran. Apalagi lahan seluas kuranglebih 120 hektar disewakan ke pihak lain dari tanaman keras yang ada saat itu diganti dengan tanaman pertanian,” Ungkapnya.
Selain itu, apabila pihak PT Perkebunan Kalibendo tidak melakukan penanaman kembali seperti tanaman semula nantinya DPRD Kabupaten Banyuwangi akan merekomendasikan ke Pemerintah Pusat agar mencabut HGU PT Perkebunan Kalibendo.
Disisi lain, warga masyarakat Desa Kampunganyar yang berdampak hingga saat ini masih terasa kekhawatiranya disaat hujan deras akan terjadi banjir.
(Tyo / Gik)
