BerandaPendidikanDorong Inklusi Keuangan, Dosen FEB Undana Edukasi Difabel Lewat Program Pengabdian Masyarakat

Dorong Inklusi Keuangan, Dosen FEB Undana Edukasi Difabel Lewat Program Pengabdian Masyarakat

KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Sebagai wujud komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat yang inklusif, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar kegiatan edukasi keuangan bertajuk “Literasi Keuangan bagi Penyandang Disabilitas: Inklusi Keuangan Setara untuk Semua”. Kegiatan yang berlangsung di Kota Kupang, Selasa 24 Juni 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa akses terhadap informasi keuangan harus merata—termasuk bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

 

Program ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Undana. Dalam pelaksanaannya, FEB Undana menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT, Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan NTT, serta mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kupang.

Lebih dari 100 peserta difabel dari berbagai komunitas sosial hadir dan aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka tak sendiri—sebanyak 25 mahasiswa FEB Undana juga terlibat sebagai relawan dan pendamping, menciptakan suasana belajar yang akrab dan suportif.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Panitia, Hardo Aprilio, S.Ak., M.Ak., yang menegaskan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk memahami dan mengakses layanan keuangan. “Literasi keuangan adalah hak semua warga negara. Tidak boleh ada yang tertinggal, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus,” ujarnya tegas.

Wakil Rektor IV Undana, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng., mewakili Rektor Undana, turut memberikan apresiasi. Ia menekankan bahwa ilmu ekonomi harus terus dikembangkan sebagai alat transformasi sosial yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Hadir pula Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu, dan Plt. Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Bernadinus Mere, AP., M.Si., yang mewakili Wali Kota Kupang.

Sesi materi pertama dibawakan oleh Polantoro, S.E., M.M., Asisten Direktur OJK NTT, yang mengupas tuntas peran OJK dan pentingnya waspada terhadap maraknya pinjaman online ilegal serta investasi bodong. Ia juga memperkenalkan Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) dari OJK, sebagai wadah digital pelindung hak konsumen jasa keuangan.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Kepala BEI Perwakilan NTT, Adevi Sabath Sofani. Dengan pendekatan yang sederhana dan inspiratif, ia memperkenalkan konsep pengelolaan keuangan 50:30:20 serta pentingnya berinvestasi sedini mungkin. Ia menekankan bahwa pasar modal bukan milik segelintir orang kaya, tapi bisa diakses siapa saja—termasuk penyandang disabilitas.

“Mulai dari yang kecil. Yang penting bukan nominalnya, tapi konsistensinya,” pesan Adevi, yang disambut semangat oleh para peserta.

Acara berlangsung interaktif. Peserta antusias bertanya, bercerita, dan berdiskusi tentang berbagai pengalaman finansial mereka, mulai dari tantangan mengatur uang hingga pengalaman menjadi korban penipuan pinjol.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa literasi keuangan adalah bagian tak terpisahkan dari keadilan sosial. Melalui kerja sama yang solid antara akademisi, regulator, dan pemerintah, FEB Undana berhasil membuka ruang baru yang inklusif, memberdayakan kelompok difabel agar mampu mengelola keuangannya dengan cerdas, aman, dan mandiri.

Dengan semangat yang terus menyala, Undana membuktikan bahwa transformasi sosial dimulai dari pendidikan—dan setiap orang berhak untuk belajar, memahami, dan bertumbuh bersama.***

Reporter: Alberto L

Komentar Klik di Sini