KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menegaskan komitmennya terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui penyelenggaraan kegiatan strategis pada Selasa, 24 Juni 2025. Bertempat di Aula Rektorat Lantai 3 Undana, mulai pukul 09.00 WITA, kampus Undana menjadi tuan rumah bagi inisiatif penting yang berfokus pada pengelolaan limbah plastik dan literasi keuangan.
Acara bertajuk “Sosialisasi Pengelolaan Limbah Sampah Plastik dan Pelatihan Penggunaan Software Manajemen Keuangan Pada Kelompok Bank Sampah DWP Undana” ini merupakan manifestasi nyata dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Kegiatan ini dirancang untuk mewujudkan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan tertib, sekaligus memberdayakan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Undana.
Antusiasme tinggi terlihat dari kehadiran berbagai pihak kunci dalam kegiatan ini.
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U.E. Sanam, M.Sc., secara langsung membuka dan memberikan arahan, menunjukkan dukungan penuh dari pimpinan universitas. Turut hadir pula Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Paul G Tamelan, M.Si, Ketua DWP Undana, Ny. Hembang Murni Pancasilawati-Sanam, seluruh anggota DWP Undana, serta perwakilan dari sekolah-sekolah di sekitar kampus dan para petugas kebersihan Undana.
Penyelenggaraan kegiatan ini dilandasi oleh beberapa urgensi. Pertama, untuk menanamkan budaya kebersihan dan pengelolaan lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari karakter institusi. Kedua, inisiatif ini secara langsung mendukung visi dan misi Pemerintah Kota Kupang terkait kebersihan kota, menjadikan Undana mitra strategis dalam pembangunan regional.
Lebih dari itu, melalui pelatihan penggunaan perangkat lunak manajemen keuangan, Bank Sampah DWP Undana diharapkan dapat beroperasi lebih profesional dan berkelanjutan, mengubah sampah menjadi sumber nilai ekonomi. Ini adalah langkah konkret Undana dalam menunjukkan komitmennya sebagai agen perubahan sosial yang berkontribusi langsung pada penciptaan budaya bersih dan peduli lingkungan di Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutannya, Rektor Undana menekankan bahwa kebersihan dan pengelolaan lingkungan bukan sekadar tanggung jawab teknis, melainkan cerminan karakter institusi yang harus terintegrasi dalam budaya kerja dan pembelajaran kampus. “Kita berharap Undana ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman kita sekolah-sekolah lain di luar Undana, mari kita menjadi agen perubahan,” seru Rektor, mengajak seluruh elemen kampus untuk bertindak.
Senada dengan Rektor, Ketua DWP Undana turut menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai komitmen DWP dalam menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan berkelanjutan. “Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah ini sangatlah penting untuk dilakukan karena sebagai salah satu bagian untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kampus kita maupun lingkungan di sekitar kita,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa partisipasi aktif dalam program ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan kampus, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan pencemaran lingkungan. Dia menekankan pentingnya tindakan konkret dan keberlanjutan pasca kegiatan. “Saya berharap Bapak/Ibu dapat mengaplikasikan pengetahuan yang sudah di dapat dalam tugas sehari-hari, saya mohon komitmen dan kerja sama dari Bapak/Ibu sekalian demi terciptanya lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan nyaman untuk kita semua,” harapnya.
Selama acara berlangsung, tiga narasumber ahli secara mendalam menguraikan pentingnya tanggung jawab personal dan kelembagaan dalam pengelolaan sampah. Pesan utama mereka sangat jelas: tanpa perubahan perilaku, edukasi hanya akan menjadi formalitas belaka. Materi yang disampaikan tidak hanya informatif tetapi juga mendorong refleksi tentang peran setiap individu dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk memeriahkan suasana dan mengapresiasi keaktifan peserta, panitia juga membagikan doorprize bagi peserta terpilih. Meskipun doorprize menyemarakkan suasana, tantangan sebenarnya baru dimulai ketika semua peserta kembali ke ruang kerja, ruang kelas, dan ruang publik kampus lainnya, di mana nilai kebersihan, tanggung jawab, dan kepedulian lingkungan akan benar-benar diuji.
Kegiatan sosialisasi ini bukan hanya simbol kepedulian sesaat, melainkan panggilan moral bagi seluruh elemen Universitas Nusa Cendana untuk membuktikan bahwa kampus bukan sekadar ruang belajar teoritis, tetapi juga laboratorium etika dan aksi nyata. Hal ini sejalan dengan visi Undana untuk menjadi lembaga pendidikan yang relevan dan berdampak positif bagi masyarakat.
Kini, harapan besar diletakkan pada Undana untuk menjadi teladan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Sosialisasi ini harus menjadi awal dari sebuah gerakan berkelanjutan yang mengubah budaya, bukan sekadar akhir dari sebuah acara seremonial, memastikan bahwa komitmen terhadap kebersihan dan keberlanjutan kampus terus terwujud dalam tindakan nyata sehari-hari.
Reporter: Alberto L
Komentar Klik di Sini