KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menunjukkan kiprahnya sebagai pusat pengembangan calon pendidik inovatif dengan menggelar Lomba Desain Media Pembelajaran tingkat nasional. Acara yang dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Undana, Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si, ini berhasil menyita perhatian publik akademik dari berbagai penjuru Indonesia.
Dalam sambutannya, Prof. Taneo menegaskan bahwa media pembelajaran bukan lagi pelengkap, melainkan menjadi kebutuhan utama bagi para calon guru. Menurutnya, di era pendidikan modern saat ini, seorang pendidik tidak bisa hanya mengandalkan ceramah dan buku teks. Ia harus mampu menghadirkan media yang mampu menjembatani konsep-konsep abstrak agar bisa lebih mudah dipahami oleh peserta didik, baik di ruang kelas maupun di luar kelas
“Media pembelajaran itu bukan soal keinginan, tapi soal kebutuhan. Ketika seorang mahasiswa FKIP sedang menyiapkan diri menjadi guru, maka menciptakan media pembelajaran adalah bagian dari tanggung jawabnya,” ujarnya, Rabu 25 Juni 2025.
Beliau menambahkan bahwa media pembelajaran harus relevan dengan materi ajar dan menjadi hasil dari kreativitas, inovasi, serta ide orisinal para calon guru. Tak hanya untuk memenuhi tuntutan lomba, tetapi sebagai wujud nyata dari kesiapan menghadapi dunia pendidikan yang dinamis dan menantang.
Lomba yang digelar ini menjadi ajang unjuk kemampuan bagi mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia. Sejak awal, sebanyak 41 peserta dari 11 perguruan tinggi terlibat dalam babak penyisihan. Setelah proses seleksi ketat, hanya enam peserta yang berhasil melaju ke babak final. Mereka hadir dari berbagai latar kampus, termasuk Undana, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Universitas PGRI Banyuwangi, dan Universitas Agama Islam Negeri Ponorogo.
Prof. Taneo juga menekankan pentingnya orisinalitas dalam lomba ini. Ia meminta peserta tidak hanya menampilkan hasil karya terbaiknya, tetapi juga menyampaikannya dengan percaya diri dan penuh keyakinan di hadapan dewan juri.
“Kami memberikan kewenangan penuh kepada dewan juri untuk menentukan siapa yang layak menjadi pemenang. Dan kami percaya, mereka akan menilai dengan objektif dan profesional,” tambahnya sembari menyampaikan apresiasi kepada para juri yang telah berkenan terlibat dalam kegiatan ini.
Sementara itu, Wakil Dekan II FKIP Undana, Dr. Jakobis Messakh, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari keberpihakan pimpinan fakultas terhadap pengembangan diri mahasiswa. Menurutnya, tugas utama perguruan tinggi, khususnya FKIP, adalah menyediakan ruang, waktu, serta dukungan dalam bentuk program dan kebijakan agar mahasiswa memiliki panggung untuk menunjukkan eksistensinya, baik dalam bidang keilmuan maupun dalam bidang bakat dan minat.
“Lomba ini bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah, tapi tentang bagaimana kita memberi tempat kepada mahasiswa untuk berkembang dan memperkuat identitasnya sebagai calon guru yang berdaya saing,” ujar Jakobis.
Melalui kegiatan ini, FKIP Undana tidak hanya menyelenggarakan kompetisi semata, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting dalam dunia pendidikan: bahwa guru adalah agen perubahan, dan kreativitas adalah salah satu senjata utamanya. Kupang pun menjadi saksi lahirnya gagasan-gagasan cemerlang dari generasi pendidik masa depan.
Reporter: Alberto L
Komentar Klik di Sini