CILACAP – METROPAGINEWS.COM || Karnaval bukan saja menunjukkan sebuah tradisi, namun juga menampilkan berbagai kreatifitas anak bangsa seperti halnya ala kostum yang dipakai dalam mengartikan sebuah tema tertentu.
Pada peringatan HUT RI ke-78 tahun ini Yayasan Al-Bahriyah desa Ujungmanik, Cilacap menggelar kegiatan pawai karnaval kreasi. Ribuan peserta turut memeriahkan dalam gelaran. Diantaranya lembaga pendidikan Paud Al-Husaeni, Paud Cahaya Iman, Paud Al-Hidayah, MI Al-Ma’arif, MI Al- Manar, SMP Bahari, SMK Ar-Royana, Muslimat NU, Fatayat NU Ranting Ujungmanik, Ansor Banser, Perguruan pencak silat Pagar Nusa, Karang Taruna dan Peserta Umum, Sabtu (19/8/2023).
Turut hadir pada acara, Kepala desa Ujungmanik Sugeng Budiyatno, Ketua Umum Yayasan Al-Bahriyah Parimin Abdulah, Pembina Yayasan Suratno, Kepala MI Al-Ma’arif Agus Riyadi, Pengurus Yayasan Al-Bahriyah sekaligus Komite MI Al-Ma’arif Maryo, Ketua panitia Sutikno, Kadus Banjursari Kholil Fauzi, Kadus Kaliyasa Dwi Purwanto, Kadus Ujungmanik Warsono Rahman, Peserta lomba, warga masyarakat desa Ujungmanik.
Suasana makin semarak dengan partisipasi ribuan peserta untuk menampilkan ide kreatifitas dalam memaknai peringatan HUT Kemerdekaan RI. Sebelumnya seluruh peserta berkumpul di halaman Masjid Agung Darussalam untuk selanjutnya dilepas langsung oleh Ketua Umum Yayasan Al-Bahriyah Parimin Abdulah.
Pawai berlangsung meriah dengan menempuh rute hingga kantor balai desa Ujungmanik. Sepanjang perjalanan para peserta menyerukan yel-yel kemerdekaan dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Pada penyelenggaraan panitia juga menyediakan ratusan door prize terdiri dari alat-alat elektronik serta hadiah lainnya, tak hanya itu panitia juga menyiapkan hadiah utama berupa uang pembinaan bagi pemenang peserta melalui penilaian juri.
Ditemui usai pelepasan, Parimin Abdulah selaku Ketua Umum Yayasan Al-Bahriyah menyampaikan, bahwa penyelenggaraan karnaval merupakan seremonial tradisi tahunan.
“Penyelenggaraan Karnaval yang digelar rutin tiap tahun ini dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Kebetulan hari ini kita adakan even sama yang diikuti oleh 25 lembaga baik formal maupun non formal, ada beberapa unsur dari kelompok kalangan organisasi masa seperti Fatayat, Karang Taruna, Ansor dan Banser,” ucapnya.
“Insya Allah ke depan Yayasan Al-Bahriyah mengadakan kegiatan sama. Hari ini kita selenggarakan dengan menyediakan door prize sekitar 250 buah terdiri dari door prize umum, door prize khusus baik anak didik, Paud dan juga uang pembinaan utama, kedua dan ketiga sebesar Rp. 2.5 juta,” kata Parimin.
Motivasinya yakni menggugah kembali semangat perjuangan para pendahulu kepada generasi penerus bangsa.
Kenapa mereka harus mencari tema sendiri, ada tema perjuangan dan tema profesi, namun yang banyak adalah tema perjuangan.
BACA JUGA : Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Negara Butuh Haluan
“Generasi muda kita sudah lupa akan perjuangan, seolah-olah mereka lahir dari sebuah bumi yang merdeka dengan sendirinya. Karnaval hari ini diselenggarakan dalam rangka mengingat kembali jasa para pejuang. Rebuplik ini tidak begitu saja berdiri tetapi melalui tebusan cucuran darah, air mata dan bahkan nyawa,” tuturnya.
“Harapan saya animo masyarakat makin tahun meningkat. Kami telah mengkomunikasikan bersama pemerintah desa, seyogyanya tahun depan lebih meriah akomdasi keinginan masyarakat dan pemerintah desa secara berelaborasi dan kolaborasi jika ini menjadi even tahunan mudah-mudahan ini menjadi even menarik sebagai upaya untuk menyatukan semua komponen masyarakat, profesi dan kelompok,” tandas Parimin.
Hal senada disampaikan Sutikno Ketua panitia bahwa karnaval yang digelar Yayasan Al-Bahriyah hari ini merupakan tradisi tahunan.
“Hari ini Yayasan Al-Bahriyah menyelenggarakan karnaval dalam rangka memperingati HUT RI ke-78. Kita merasa bahwa dengan kemerdekaan ini, kita mesti mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam merebut kemerdekaan,” ujarnya.
“Karnaval hari ini diikuti sekitar 1500 peserta diantaranya dari lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Al-Bahriyah, Masyarakat umum, maupun organisasi masa seperti Fatayat, Karang Taruna dan Ansor, Banser,” ucap Tikno.
Untuk hadiah, lanjutnya panitia menyediakan door prize sebanyak 250 terdiri dari barang elektronik seperti Rice cooker, Kompor gas, kipas angin dan lain sebagainya. Ada juga hadiah berupa uang pembinaan utama, dua, tiga dan empat.
Harapan kita ke depan melalui momen ini di tahun berikutnya lebih meriah. Terpenting kontinyu kita harus dijaga baik dari Yayasan maupun berkesinambungan dengan pemerintah desa,” tutupnya.
Siyam Romadhon salah satu dewan juri mengatakan, kriteria penjurian ada tiga kriteria pertama kekompakan meliputi cara jalan, kompak berpakaian, kompak ber yel-yel, keunikan dan kreatifitas.
“Kita nilai dari kreatifitas semisal ada peserta dengan tema membawa tandu itu artinya semangat pejuang Jenderal Sudirman, kemudian ada peserta bawa penthungan artinya semangat dalam menjaga lingkungan. Kita berpatokan pada visi misi Yayasan Al-Bahriyah yakni membangun kesemangatan, berarti kita semangat merdeka,” ujar Siyam.
Ke depan, kami selaku dewan juri berharap ada kolaborasi dari unsur pemerintahan desa. Kegiatan hari ini yang menyelenggarakan Yayasan Al-Bahriyah yang menaungi 8 lembaga pendidikan, jadi masyarakat itu ambigu alias bingung. Tapi kalau pemerintah desa turut mengadakan atau kolaborasi Insya Allah masyarakat lebih semangat untuk mengikuti kegiatan,” pungkas Siyam.
Dari penilaian ketiga dewa juri yang terdiri dari unsur pendidik, unsur masyarakat dan unsur pemerintah desa diperoleh pemenang yang berhak mendapat uang pembinaan. Untuk pembinaan utama diraih Mail group dengan nilai kreatif 90, kekompakan 90, kedua Fatayat NU Ranting Unik group 85/85, ketiga Muslihudin group 80/80, keempat Sumiyati group 75/75 disusul group RT. 03/02 dan group RT. 01/02.
(T D)