BerandaReligiJaringan Masyarakat Akar Rumput Klaten Gelar "Slametan Klaten": Refleksi Tata Kelola Dan...

Jaringan Masyarakat Akar Rumput Klaten Gelar “Slametan Klaten”: Refleksi Tata Kelola Dan Doa Lintas Iman Untuk Klaten Lebih Baik

KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Jaringan Masyarakat Akar Rumput Klaten menggelar “Slametan Klaten” yang menginspirasi. Aksi nyata melalui doa, diskusi, dan kolaborasi untuk mewujudkan perubahan positif di Klaten.”Minggu(16/11).

 

Jaringan Masyarakat Akar Rumput Klaten (Jangkar), sebuah kolaborasi dari berbagai komunitas, organisasi keagamaan, dan kelompok masyarakat sipil di Klaten, menyelenggarakan acara “Slametan Klaten” pada Jumat, 14 November. Acara ini meliputi doa bersama lintas iman dan bedah buku tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Troketon.

20251116 162736 0000

Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat dan seluruh pihak untuk merefleksikan tanggung jawab bersama dalam tata kelola yang lebih transparan, adil, dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Klaten.

Doa lintas iman dipimpin oleh perwakilan Paseduluran Lintas Agama dari lima agama, menjadi simbol kebersamaan, kepedulian, serta solidaritas lintas keyakinan di Klaten. Ketua Jangkar, Suhardi Wiyanto, menyampaikan bahwa doa tersebut bukan hanya harapan bagi kedamaian Klaten, tetapi juga panggilan moral untuk memperkuat komitmen kolektif dalam mengatasi berbagai tantangan daerah. Tantangan tersebut meliputi pengelolaan lingkungan, pelayanan publik, hingga tata kelola pemerintahan.

20251116 162837 0000 1

Suhardi juga menjelaskan bahwa doa bersama difokuskan pada beberapa harapan utama:

– Pengelolaan TPA Troketon yang berkelanjutan agar tata kelola sampah di Klaten menjadi lebih bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

– Perbaikan infrastruktur publik, termasuk penyelesaian Gedung Dukcapil, demi pelayanan yang lebih cepat dan mudah bagi warga.

– Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah agar kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah semakin kuat.

Selain doa lintas iman, acara “Slametan Klaten” juga mengadakan bedah buku berjudul “Troketon: Sampah Masa Lalu, Kini, dan Nanti”. Buku ini merupakan hasil riset mendalam dengan metode FPAR (Participatory Action Research) mengenai dinamika pengelolaan sampah di Klaten. Bedah buku ini bertujuan menyatukan data, gagasan, dan aksi, yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi.

Kegiatan bedah buku menjadi ruang untuk berdialog secara kritis dan konstruktif, menggali ide-ide kolaboratif, dan menyusun rekomendasi bersama bagi perbaikan tata kelola lingkungan dan pelayanan publik di masa depan. Pembicara yang hadir meliputi Yosinta Pangestuti, M.Hum (akademisi), Marwan Kholil, SH (tokoh muda Muhammadiyah), M. Nuryadin (ketua IKPMII Klaten), dan Sri Handayani (penggiat isu lingkungan Klaten).

Melalui “Slametan Klaten”, Jangkar mengajak pemerintah daerah, DPRD, serta masyarakat luas untuk bersama-sama membangun sinergi positif dalam mewujudkan tata kelola yang bersih, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

“Secara garis besar, ‘Slametan Klaten’ meliputi doa lintas agama dan bedah buku sebagai kolaborasi untuk Klaten yang lebih baik,” ujar Suhardi Wiyanto.

 

 

(Desi)

Komentar Klik di Sini