BerandaDaerahKadis Peternakan TTS Diduga Jadi Aktor Utama Skandal Mafia Sapi

Kadis Peternakan TTS Diduga Jadi Aktor Utama Skandal Mafia Sapi

KUPANG — METROPAGINEWS.COM || Dugaan skandal jual-beli izin pengiriman sapi di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, menyeret nama Kepala Dinas Peternakan setempat, drh. Daniar A.S. Ati. Ia diduga menjadi aktor utama dalam praktik kotor yang menyisihkan peternak lokal demi memberi jalan bagi mafia ternak dari luar daerah.

Sebuah sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkap, Kadis Peternakan TTS diduga kuat terlibat praktik suap dalam proses pemberian kuota rekomendasi pengiriman sapi ke luar NTT. Yang lebih mencengangkan, sejumlah kuota diduga turut dinikmati oleh oknum aparat penegak hukum (APH).

“Mereka itu tidak punya kandang sapi satu ekor pun di sini. Tapi bisa kuasai izin pengiriman keluar NTT. Siapa yang atur kalau bukan Kadis. Ada penyuapan besar-besaran,” ungkap sumber tersebut, Rabu (9/4).

Modus operandi para pelaku terbilang licik dan tidak bermoral. Nama-nama warga lokal sengaja dipinjam untuk mengamankan izin, sementara kendali usaha dan seluruh dana berasal dari pengusaha besar luar daerah.

Ironisnya, para peternak asli daerah yang seharusnya menjadi prioritas justru merasa disingkirkan. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan izin, meski telah bertahun-tahun membudidayakan sapi di wilayah TTS.

“Yang dari luar gampang dapat izin. Kami ini yang ternak dari dulu, malah dipersulit. Jelas ini permainan. Kadis bagi-bagi izin ke oknum APH,” jelas sumber.

Lebih jauh, sumber tersebut menuduh Daniel Ary Ati tidak hanya tutup mata terhadap praktik curang ini, namun turut aktif mengatur dan diduga mendapat keuntungan besar dari jaringan mafia ternak tersebut. “Dia bos besar dalam mafia ini. Diduga dapat untung sampai miliaran rupiah,” tegasnya.

Tak hanya nama Kadis, sejumlah nama pengusaha lokal yang tidak memiliki kandang ternak pun mencuat. Mereka diduga hanya dijadikan boneka untuk melancarkan bisnis para mafia ternak yang sesungguhnya.

Hingga berita ini ditayangkan, upaya konfirmasi kepada drh. Daniar A.S. Ati melalui pesan WhatsApp belum mendapat respons, meski pesan telah terkirim dengan tanda centang dua.***

Reporter: Alberto L

Komentar Klik di Sini