KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Dalam upaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, aman, dan bebas dari praktik menyimpang, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Klaten, yang beralamat di Jl. Veteran No 73 Klaten Utara, Kabupaten Klaten Jawa Tengah Andik Dwi Saputro, memimpin langsung Deklarasi Zero Halinar (Handphone, Pungutan Liar, dan Narkoba) pada Selasa, 27 Mei 2025.
Kegiatan yang digelar di lingkungan Lapas Klaten tersebut diikuti oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan jajaran pegawai. Deklarasi dimulai dengan pembacaan ikrar bersama oleh para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama sebagai bentuk integritas dan tanggung jawab moral seluruh personel.
“Deklarasi ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata komitmen kami untuk memberantas segala bentuk penyimpangan, khususnya peredaran narkoba, penggunaan handphone ilegal, serta praktik pungli di dalam Lapas,” tegas Kalapas Andik Dwi Saputro dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa Zero Halinar harus dijadikan sebagai budaya kerja, bukan sekadar slogan seremonial. Menurutnya, konsistensi dan ketegasan dalam pengawasan serta evaluasi berkala merupakan kunci untuk menjaga integritas lembaga pemasyarakatan.
“Langkah ini menegaskan bahwa seluruh jajaran Lapas Klaten siap bekerja secara profesional, berintegritas, dan menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku,” imbuhnya.
Momentum deklarasi ini juga menjadi bentuk penegasan komitmen institusional untuk menutup celah terjadinya pelanggaran yang dapat mencoreng nama baik pemasyarakatan, sekaligus menjadi contoh bagi lapas lain dalam menegakkan disiplin dan transparansi.
Sebagai penutup, kegiatan ditandai dengan pembuatan video komitmen bersama, yang dipimpin langsung oleh Kalapas dan diikuti seluruh pegawai. Video tersebut akan menjadi dokumentasi sekaligus pengingat akan komitmen moral dan profesional yang telah dibangun.
Dengan dilaksanakannya deklarasi ini, Lapas Kelas IIB Klaten berharap dapat terus membangun lingkungan kerja yang sehat, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi pemasyarakatan sebagai garda terdepan dalam pembinaan narapidana.
(Desi/Pusoko)
Komentar Klik di Sini