OPINI – METROPAGINEWS.COM || Kegagalan adalah suatu keadaan yang dialami seseorang dalam suatu hal yang diharapkan terjadi, namun tidak terjadi atau tidak terwujud menjadi suatu kenyataan dalam mewujudkan tujuan yang sebelumnya telah ditetapkan. Banyak sekali masyarakat yang mengalami kegagalan dalam bidang pekerjaan, cita-cita maupun dibidang lainnya. Hal ini yang menyebabkan seseorang mengalami konflik emosi dengan dirinya sendiri seperti kesedihan bahkan depresi.
Dilihat dari berbagai aspek kegagalan yang terjadi kebanyakan diakibatkan karena kurang mapan atau kestabilan dalam mencapai sesuatu kurang stabil sehingga kesuksesan itu ditunda dulu untuk sementara. Berikut ini, saya akan memberikan opini tentang kegagalan dalam mencapai tujuan yang terkait.
Pertama, faktor internal atau eksternal individu. Kegagalan merupakan ketidakmampuan dalam mencapai apa yang kita inginkan. Ketidakmampuan itu berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri maupun dari lingkungannya. Ia mengabaikan kekurangan yang ada dengan mempedulikan omongan orang yang tidak berguna sehingga tidak mampu untuk mencari jalan agar kekurangan yang ada dapat ditangani, sehingga merusak rencana yang telah disiapkan dalam mencapai apa yang diinginkan. Hal ini dapat menimbulkan sikap tidak percaya diri, dan insecure dengan kemampuan sendiri.
Kedua, kurangnya kerja keras atau usaha. Kegagalan sering terjadi karena kurangnya usaha yang dilakukan dalam mencapai sesuatu atau apa yang diinginkan. Dengan usaha yang kurang mapan membuat kegagalan itupun terjadi. Ia belum bisa memaksimalkan usaha untuk mencapai tujuan dengan berusaha keras untuk belajar dan meraih hasil yang baik. Hal ini yang dapat membuat sesorang mengalami kegagalan, dan kurangnya motivasi untuk berusaha lebih baik.
Ketiga, tidak melihat peluang yang dibutuhkan. Kegagalan juga terjadi karena tidak membaca peluang yang akan dibutuhkan sesuai dengan apa yang diinginkan terjadi. Dengan standar informasi yang kuat dengan melihat peluang membuat keberhasilan akan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Ia belum bisa memprediksi apa yang akan terjadi jika ia menginginkan sesuatu sehingga tujuan itu tidak dapat dicapai. Hal ini yang dapat menimbulkan sikap tidak terampil, dan tidak mampu berpikir kedepan.
Keempat, tidak sabar atau bergantung pada hasil instan. Kegagalan mencerminkan sikap yang ingin segala sesuatu cepat dan instan. Ia tidak sabar dalam menghadapi segala hal dan hasil yang ia dapatkan pun adalah kegagalan.
Hal seperti ini yang memberikan hambatan dalam mencapai segala hal yang ingin di capai sehingga menimbulkan sikap tidak bertanggung jawab, kurangnya kesabaran, ketekunan, dan tidak mampu menghadapi tantangan kehidupan nyata. Untuk mengatasi masalah seperti ini, perlu ada upaya dari berbagai pihak, seperti orang terdekat, dan juga diri sendiri. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
Pertama, memberikan motivasi dan mendorong agar terus maju. Orang terdekat seperti sahabat, kenalan, teman yang bisa di percayai dapat memberikan semangat untuk terus maju dan mendorong agar tetap berusaha. Seperti memberikan motivasi dan juga contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, yang dapat membantu dalam menambah semangat baru untuk berusaha lagi membuat kegagalan itu menjadi kesuksesan.
Kedua, mengganti strategi pembelajaran. Diri sendiri merupakan fondasi awal dari segala hal untuk memulai sesuatu. Kegagalan bukan sesuatu yang dapat selalu menetap pada diri seseorang melainkan individu dapat mengambil sikap untuk menjadikan kegagalan tersebut sebagai pelajaran yang berguna untuk memperbaiki langkah yang harus diambil di masa depan. Hal seperti ini yang harus ditanamkan dalam pribadi setiap individu agar merubah pola pembelajaran yang gagal kemarin mejadi kesuksesan yang tertunda.
Ketiga, berpikir optimis bukan pesimis. Seorang individu dapat berpikir optimis dengan melihat usaha dan juga kerja keras yang sudah dilakukan untuk mengoptimalkan terwujudnya segala sesuatu yang diinginkan.
Dengan adanya persiapan yang matang dapat membuat individu berpikir untuk bisa diwujudkan tujuannya karena didukung dengan persiapan yang telah disiapkan. Persiapan itu yang menjadi tolak ukur kesuksesan yang akan datang, hal ini yang membangun individu untuk terus maju.
Oleh karena itu, agar kegagalan itu tidak dapat terjadi, semua pihak sebaiknya bekerja sama dalam menumbuhkan rasa persaudaraan dan rasa cinta terhadap dirinya sendiri. Karena mencintai diri sendiri adalah fondasi kita untuk dapat mencintai orang lain. Dengan demikian bukan lagi kegagalan yang terjadi melainkan kesuksesan yang diperoleh.