DENPASAR – METROPAGINEWS.COM || Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri melaksanakan Workshop Penerapan Sistem Capital Investment Planning (CIP) di 5 (lima) kota pilot, yaitu Kota Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Semarang, dan Surakarta.
“Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan prototipe aplikasi Capital Investment Planning (CIP) di Kota Pilot Project NUDP ( National Urban Development Project), kepada POKJA dan OPD terkait,” kata Sekretaris Ditjen Bina Bangda, Kemendagri, Sri Purwaningsih, pada saat sambutan pembukaan kegiatan Workshop NUDP di Hotel Aston Kota Denpasar, Bali, beberapa waktu lalu.
Sri Purwaningsih menyampaikan bahwa, CIP adalah suatu rencana investasi modal yang bergulir dalam periode tahun jamak untuk pembangunan baru, rekonstruksi atau renovasi dan pemeliharaan yang memuat rencana prioritas tahunan, perkiraan waktu pelaksanaan dan penyelesaian investasi, perkiraan biaya tahunan, mekanisme pembiayaan yang diusulkan untuk setiap jenis investasi, dan identifikasi kesenjangan pembiayaan secara komprehensif.
Nantinya, para perencana di tataran pemkot dapat dengan mudah melakukan penilaian dan penentuan investasi prioritas berdasarkan kawasan-kawasan strategis yang telah teridentifikasi secara spasial, sehingga dapat berperan sebagai Support Decision Making System untuk memudahkan para pengambil keputusan di daerah.
BACA JUGA : Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Negara Butuh Haluan
“Hasil pengembangan alur aplikasi CIP sebagai tools untuk mempermudah penentuan proyek-proyek infrastruktur prioritas di tingkat kota yang mengintegrasikan pemodelan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan, serta dampak anggaran,” jelasnya.
Aplikasi CIP di bawah kerangka NUDP ini dapat terarah saat penerapan di kota Denpasar dengan memperhatikan 4 (empat) hal; Pertama, Fasilitasi uji coba kegiatan CIP diharapkan seoptimal mungkin mendukung tugas dan fungsi Kementerian Dalam Negeri, khususnya dalam mengupayakan sinkronisasi perencanaan pembangunan di seluruh tingkatan pemerintahan.
Kedua, Output yang diharapkan adalah tersedianya sistem CIP yang dapat membantu pemerintah kota dalam penetapan prioritas pembangunan infrastruktur untuk diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan.
Ketiga, Ujicoba CIP ini adalah kerja kolaborasi sehingga koordinasi antara seluruh anggota Pokja. Dan keempat, Aplikasi CIP seoptimal mungkin merupakan proses yang lebih maju dengan tampilan baru yang dapat terintegrasi dengan sistem informasi pembangunan yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Kota Denpasar sehingga mampu memberi manfaat secara nyata dan berkelanjutan dalam proses perencanaan dan pembangunan kota.
(Tim)