PURBLINGGA —METRO PAGI NEWS.COM || Kisah asmara yang pupus menjelang pernikahan, goresan luka yang merobek jantung dan hati perempuan lemah yang tak berdaya. Semuanya sudah dipersiapkan hingga jadwal pernikahan sudah di tentukan. Tanggal 25 oktober adalah tanggal sakral yang menjadi gugurnya harapanku, calon suamiku membatalkan sepihak sepuluh hari sebelum pernikahan (15/10).kisah asmara
Janji manis dari seorang laki laki paruh baya yang bernama Puryanto, seorang pegawai lapas ll A Purwokerto yang menduduki jabatan kasubsi bimker. Hubungan kami terjalin kurang lebih satu tahun, aku percaya hingga kuberikan semuanya walaupun kehormatanku sendiri hingga aku sempat mengandung anaknya di luar pernikahan yang telah gugur, aku tak mungkin serahkan semua jika aku tidak percaya.
Hingga tiba waktunya kita membuat komitmen untuk menikah, semuanya telah di persiapkan namun calon suamiku berubah setelah pulang dari jakarta bertemu kakak iparnya , seorang Purnawirawan yang merubah pendirian calon suamiku.
Calon suamiku membatalkan pernikahan yang telah di tentukan tanggalnya dan sudah di persiapkan semuanya dengan alasan yang tidak jelas dan saya sangat kecewa dengan calon suamiku Puryanto yang tidak punya pendirian dan saya boleh katakan Puryanto seperti banci.
Tulisan ini aku tulis sebagai ungkapan rasa kecewa karna aku di permainkan, keluargaku di permalukan. Memang aku bukan siapa siapa dan aku hanya terlahir dari latar belakang keluarga kecil yang lemah karna tidak punya bekingan jendral, saat ini aku hanya dapat berdoa bahwa tuhan dapat dengan mudah membalikan keadaan terhormat menjadi terhina.
Mentalku down, aku dan keluargaku di injak injak hargadirinya, aku tak menduga dan tidak percaya seorang ASN pegawai lapas yang bekerja untuk membina nara pidana malah berbuat dzalim dan sangat menyakiti lahir batinku. Setelah pembatalan pernikahan Puryanto memutuskan komunikasi dan memblokir semua akses komunikasi. Aku berharap dengan menuangkan perasaan dan kisahku ini dapat sedikit mengurangi beban mental dan rasa sakit hati yang mendalam.
Teruntuk sang mantan terbrengsek Puryanto pegawai lapas ll A Purwokerto, jadilah laki laki yang bertanggung jawab karena hidup hanya sementara dan entah kapan kita kembali kepada-NYA. Semoga tulisanku ini dapat di baca oleh malaikat yang dapat membantuku.
(Sambudi MPN)
