Oleh : Hasan Basri
METROPAGINEWS.COM || Dalam hiruk-pikuk kehidupan yang terus berputar cepat, manusia sering kali terjebak dalam euforia bertindak tanpa sempat berhenti sejenak untuk berpikir. Padahal, di balik setiap langkah, tersimpan konsekuensi yang tak jarang menentukan arah hidup seseorang. Itulah mengapa ungkapan bijak “melangkah dalam kehati-hatian, berpikirlah dua sampai tiga kali sebelum melangkah sekali” menjadi pesan moral yang patut direnungkan oleh siapa pun.
Kehati-hatian bukan berarti takut mengambil langkah, melainkan kemampuan menimbang dengan jernih setiap kemungkinan. Dalam dunia yang serba instan, banyak orang lupa bahwa keputusan yang diambil tergesa bisa membawa penyesalan panjang. Satu kata, satu tindakan, bahkan satu isyarat kecil bisa berpengaruh besar terhadap kepercayaan, hubungan, maupun karier seseorang.
Refleksi ini menjadi penting di tengah kondisi sosial saat ini. Baik dalam menjalani hubungan sosial, pekerjaan, maupun aktivitas di dunia digital, kehati-hatian seolah menjadi benteng moral yang harus terus dijaga. Di era media sosial misalnya, satu unggahan tanpa pikir panjang bisa memicu reaksi luas yang tak diinginkan. Begitu pula dalam dunia kerja dan pemerintahan, keputusan yang diambil tanpa perhitungan matang bisa berdampak luas pada masyarakat.
Sikap berhati-hati sejatinya adalah wujud dari kematangan berpikir. Ia menuntut kesabaran, ketenangan, dan kemampuan mengelola emosi. Orang yang mampu berpikir dua atau tiga kali sebelum bertindak menunjukkan bahwa dirinya tidak sekadar bereaksi, tetapi mampu merespons dengan kesadaran penuh.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, pesan ini menjadi pengingat bagi siapa pun yang tengah berada di persimpangan pilihan. Jangan terburu oleh emosi, situasi, atau desakan waktu. Sebab langkah kecil yang diambil dengan kebijaksanaan sering kali lebih bermakna dibanding seribu langkah tergesa yang membawa penyesalan.
Mari belajar melangkah dengan hati-hati tidak untuk memperlambat diri, tetapi untuk memastikan setiap langkah benar-benar mengarah pada kebaikan, kebenaran, dan ketenangan batin. Karena sesungguhnya, kehidupan bukan tentang seberapa cepat kita berjalan, tetapi seberapa bijak kita menapaki jalan itu.
(Redaksi: MetroPagiNews.com)
Komentar Klik di Sini