KLATEN – METROPAGINEWS.COM || Eksan Hartanto salah satu warga Dusun Kaibon Kebonsari Delanggu Klaten saat ngobrol santai bersama awak media pada Kamis (15/8/2024) yang lalu di Sanggar Rojolele .
Siapa yang tidak mengenal Eksan Hartanto yang masih terbilang muda ia adalah ketua dari Karang Taruna dan Sanggar Rojolele yg menggerakkan sistim pertanian di Delanggu bersama para pemuda dan warga sekitar.
Dan penggagas Festival Mbok Sri Muleh yang mulai dikenal di Jawa Tengah 6 tahun yang lalu. Ke 7 kalinya di bulan September Tahun 2024 ini perayaan pesta rakyat diadakan bertepatan dengan Hari Tani.
Eksan Harianto adalah warga asli dusun setempat ia pernah merantau ke Batam dan bekerja sebagai buruh pabrik manufaktur sejak tahun 2005.
Seiring berjalannya waktu Eksan yg memang asli anak seorang petani melihat tanah kelahiran nya dengan hamparan persawahan yg luas, namun seolah terasa ada ketidak beresan dan terbukti dengan carut marutnya sektor pertanian pada saat itu.
Pada th 2015 Eksan akhirnya memilih untuk resign dari pabrik dan memilih untuk menjadi seorang petani.
“Disini lah tonggak pertanian di daerah ini menjadi maju dengan dibangkitkannya semangat para petani. Yang pada awalnya banyak kelompok tani yang vakum , tidak ada sistim tata kelola pertanian yang baik , maka dari itu sedikit demi sedikit kami dan kawan-kawan petani mulai di benahi” tutur Eksan kepada media ini.
Pendekatan Eksan dengan para warga dan petani amatlah bersahaja, memang sejak awal niat dari Eksan sendiri ingin mengedukasi para petani di daerah nya dengan metode budaya cangkruk atau nongkrong sambil ngopi bareng maka satu persatu isu isu dalam masalah pertanian yg jadi kendala mulai terkupas satu persatu.
Dan dari hasil ngobrol bareng lalu terbersitlah untuk membuat sebuah sanggar khusus bagi para petani, maka berdirilah sanggar ROJOLELE pada tahun 2016.
Dengan mengajak para pembimbing disanggar tersebut pembinaan dengan metode seperti di sekolah, para petani muda atau pun tua bersama sama belajar dengan penyuluhan khusus mengolah pertanian.
Menurut Eksan Sanggar dan warga setempat bisa mengelola kurang lebih 28 hektar sawah yang di miliki warga dengan jenis padi yang terkenal ROJOLELE beras Delanggu.
“Semenjak itulah pencapaian dan rasa kepuasan bisa di lihat.
Tidak sampai di situ sanggar ROJOLELE menggebrak perhatian seluruh warga Jawa Tengah khususnya dengan trobosan mengadakan Pagelaran Seni Budaya Festival MBOK SRI MULEH Festival yang sudah di adakan ke 7 kalinya pada September 2024.
Dengan mengkolaborasikan antara seni budaya,Adat istiadat seperti ruwatan Pewayangan,dan hiburan tari lainnya.
Namun yang lebih di gaungkan atau dititik beratkan di bidang pertaniannya dengan segala isu-isu yang ada,ungkap Eksan Harianto.
Begitulah cara seorang Eksan berproses dari awal untuk menghidupkan kembali sektor pertanian yang berada di daerah nya.
(Desi)