SAMPANG – METROPAGINEWS.COM || Kegiatan pelayanan kesehatan keliling (Pusling) dan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) yang diadakan oleh Puskesmas Banjar bersama Karang Taruna The Brilliant Desa Batoporo Barat pada Sabtu (10/5/2025) mengalami keterlambatan yang cukup signifikan.
Kegiatan yang sedianya dimulai pagi hari harus tertunda akibat mobil operasional Puskesmas kehabisan bahan bakar di tengah perjalanan. Warga Dusun Mangar, Desa Batoporo Barat yang telah hadir sejak pukul 08.30 WIB, harus menunggu hingga lebih dari dua jam. Petugas baru tiba sekitar pukul 10.10 WIB setelah mengisi BBM secara darurat.
Setibanya di lokasi, petugas menyampaikan permintaan maaf kepada warga dan menjelaskan bahwa kendaraan mogok karena tangki BBM kosong. Lebih mengejutkan lagi, petugas menyebutkan bahwa mereka menggunakan dana pribadi untuk membeli BBM demi melanjutkan kegiatan pelayanan.
“Kami minta maaf atas keterlambatan. Mobil sempat mogok karena kehabisan solar di jalan. Kami terpaksa beli BBM eceran agar tetap bisa melaksanakan kegiatan,” jelas salah satu petugas.
Saat ditanya lebih lanjut oleh pihak Karang Taruna desa setempat, petugas mengungkapkan bahwa kendaraan dinas tersebut sering digunakan oleh Kepala Puskesmas untuk keperluan pribadi, termasuk perjalanan ke Sampang. Hal ini mengakibatkan kendaraan sering dalam kondisi tidak layak pakai saat akan digunakan untuk kegiatan resmi seperti Pusling dan Posbindu.
“Biasanya mobil ini dipakai oleh Kapus untuk kegiatan pribadi dan ke kantor. Makanya waktu kami mau pakai, BBM-nya sudah habis. Jadi kami tanggung sendiri biayanya,” tambah petugas tersebut.
Pernyataan ini langsung menimbulkan tanda tanya dari pihak Karang Taruna. Mereka mempertanyakan pengelolaan kendaraan operasional yang dinilai buruk dan tidak transparan.
“Ini menunjukkan manajemen yang tidak profesional. Bagaimana mungkin mobil dinas bisa mogok hanya karena kehabisan BBM? Seharusnya sudah ada anggaran untuk itu. Kami menduga ada penyalahgunaan,” ujar Imam Zeiri, salah satu pengurus Karang Taruna.
Keterlambatan ini membuat warga yang sudah menunggu sejak pagi merasa kecewa. Meski demikian, kegiatan pemeriksaan tetap berlangsung dengan partisipasi sekitar 70 warga yang hadir untuk memeriksakan berbagai keluhan kesehatan.
Warga berharap pihak Puskesmas melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan kendaraan dinas agar kejadian serupa tidak terulang
(Rus||Um)
Komentar Klik di Sini