Rumah Motivasi Shamany Bersama BNN Sosialisasikan Pencegahan Narkoba di Sekolah
KLATEN – METROPAGINEWS.COM ||
Tahun ajaran baru 2025 dimanfaatkan sebagai momentum edukatif melalui program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang tak hanya mengenalkan siswa pada lingkungan sekolah, tetapi juga menyadarkan mereka akan bahaya kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotika.
Salah satu kegiatan MPLS edukatif ini berlangsung di SMP Negeri 1 Kalikotes, Klaten, Rabu (16/7/2025), yang dihadiri sebanyak 255 siswa baru. Penyuluhan dipandu oleh Anton Sanjaya, aktivis anti-narkoba dan motivator dari Rumah Motivasi Shamany yang juga kerap bekerja sama dengan BNN dan Bapas Klaten.
“Jangan pernah menyentuh, apalagi mencoba narkoba. Sekali terjerumus, jalan kembali sangat sulit. Penyesalan datang saat semuanya sudah terlambat,” tegas Anton kepada para siswa.
Kenakalan Remaja dan Narkoba Jadi Ancaman Serius di Klaten
Anton mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya peredaran gelap narkotika di Klaten, yang menurutnya sudah mulai menyasar usia remaja dan pelajar sekolah. Ia telah 25 tahun aktif menyuarakan bahaya narkoba, baik melalui sosialisasi maupun pendampingan korban kecanduan.
Dalam sesi penyuluhan, para siswa dikenalkan pada:
Jenis-jenis narkotika
Ciri-ciri pengguna
Efek samping dan dampak jangka panjang
Resiko kehilangan nyawa dan trauma keluarga
Tak hanya itu, Anton juga memaparkan visualisasi contoh nyata agar siswa lebih mudah memahami bahaya narkoba. Ia menjelaskan bahwa narkotika sebenarnya diciptakan untuk keperluan medis, namun ketika disalahgunakan, efeknya sangat destruktif.
“Tidak ada yang salah dengan narkotika jika digunakan sesuai aturan medis. Tapi ketika disalahgunakan, maka di situlah bahayanya muncul,” jelas Anton.
Edukasi Melalui Pengalaman Nyata
Sebagai terapis dan pendamping mantan pecandu, Anton juga membagikan kisah-kisah menyentuh dari para korban yang mengalami kehancuran akibat narkoba. Salah satu poin penting yang ia tekankan adalah pentingnya iman dan kontrol diri sebagai benteng pelindung dari pengaruh buruk lingkungan.
“Banyak yang baru menyesal setelah kehilangan orang yang dicintai karena narkoba. Ketebalan iman menjadi fondasi utama agar tidak mudah tergoda,” tambahnya.
Diakhiri dengan Ikrar Bersama
Kegiatan ditutup dengan pembacaan janji dan ikrar bersama siswa untuk menjaga nama baik sekolah, menjauhi narkoba, serta menjaga lingkungan dari segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Anton berharap agar penyuluhan semacam ini bisa rutin dilakukan sebagai bagian dari kurikulum pembinaan karakter, serta menjadi salah satu strategi preventif dalam menangkal penyalahgunaan narkoba sejak dini.
“Kami ingin edukasi ini menekan angka penyalahgunaan narkoba, karena penyuluhan adalah langkah awal menyelamatkan masa depan generasi muda,” tutup Anton.
(Desi)
Komentar Klik di Sini