BerandaReligiMuhammad Nuh: Semarak Muharram Momentum Menguatkan Nilai Hijriyah Berkelanjutan

Muhammad Nuh: Semarak Muharram Momentum Menguatkan Nilai Hijriyah Berkelanjutan

MEDAN – METROPAGINEWS.COM || Puncak peringatan Muharram 1447 Hijriah yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara, pada Sabtu, 12 Juli 2024 / 16 Muharram 1447 H, menjadi ajang penting untuk memperkuat nilai hijriyah dan konsolidasi pemikiran umat menuju arah perjuangan yang berkelanjutan.

Ketua MUI Sumut: Muharram Bukan Sekadar Seremonial

Dalam sambutannya, Ketua Umum MUI Sumut, Buya Dr. H. Maratua Simanjuntak, MA, menegaskan bahwa tahun baru Islam harus dijadikan momentum transformasi nilai, bukan sekadar acara seremonial tahunan.

“Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa jumlah bulan itu dua belas. Muharram adalah bulan suci. Jika umat diperangi, wajib membela diri. Maka semarak Muharram ini tidak boleh berhenti hari ini saja harus menyala sepanjang tahun,” ujarnya penuh semangat.

 

Buya Maratua juga menyinggung banyaknya kasus pelecehan terhadap umat Islam yang telah masuk ke ranah hukum. Ia mengaku telah menandatangani banyak surat sebagai saksi ahli dalam pembelaan terhadap umat yang dinistakan.

“Umat Islam ini besar. Kita hari ini mungkin hanya seribu orang, tapi mereka adalah simpul kekuatan: ada DPR RI, DPD, TNI, Polri, ormas-ormas Islam, pemuda-pemuda yang main drumband. Tapi mengapa kita diam ketika Islam dinistakan?” katanya dengan nada tegas.

 

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi Fatwa MUI Sumut dan Polda Sumut atas kerja sama dalam menjaga kehormatan umat melalui jalur hukum.

 

Diskusi Keumatan: Kolaborasi untuk Sumut Maju dan Religius

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi Semarak Muharram 1447 H, yang mengangkat tema:
“Menguatkan Nilai Hijrah dengan Kolaborasi Sumatera Utara Unggul, Maju, Religius, dan Berkesinambungan.”

Acara ini menghadirkan enam narasumber lintas sektor:

1. Prof. Dr. H. Fachruddin Azmi, MA

2. Dr. dr. Delyuzar – Ketua MD KAHMI Medan

3. KH. Muhammad Nuh – Anggota DPD RI

4. Prof. M. Hatta – Ketua BAZNAS Sumut

5. Sugiat Santoso – Anggota DPR RI

6. Perwakilan dari Polda Sumut sebagai unsur Forkopimda

 

Diskusi dimoderatori oleh Prof. Mustafa Kamal Rokan, akademisi dari UIN Sumatera Utara.

Para narasumber secara umum sepakat bahwa persoalan umat tidak bisa diselesaikan oleh ormas atau individu tertentu saja, melainkan harus ada sinergi dan kolaborasi seluruh elemen.

 

Muhammad Nuh: Hijrah Adalah Semangat Kemajuan Dunia

Dalam pemaparannya, KH. Muhammad Nuh, Senator DPD RI Sumatera Utara, menegaskan bahwa Hijrah Nabi Muhammad SAW adalah tonggak sejarah dunia yang menginspirasi semangat perubahan, pembangunan, dan peradaban.

“Hijrah bukan hanya perpindahan tempat, tetapi perubahan nilai. Dunia ini akan rugi jika Islam mundur, karena Islam membawa kemajuan. Karena itu, Umar bin Khattab menetapkan tahun Hijriah sebagai simbol gerakan peradaban,” ujar M. Nuh.

 

Ia menambahkan bahwa dalam konteks Indonesia, semangat Islam adalah ruh perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang tidak boleh dilupakan dalam membangun masa depan bangsa.

 

Penutup

Peringatan Muharram 1447 H di Medan ini menjadi pengingat bahwa tahun baru Islam adalah momentum perubahan kolektif, memperkuat ukhuwah, serta menjadikan nilai hijriyah sebagai gerakan berkelanjutan di segala aspek kehidupan umat.

 

Reporter: S. Hadi Purba

Komentar Klik di Sini