CILACAP – METROPAGINEWS.COM || Hitung mundur Pemilu 2024 tinggal 5 bulan lagi. Hari-H pesta demokrasi lima tahunan tersebut membuat partai politik kontestan Pemilu berlomba-lomba membekali bacalegnya dengan pendidikan politik, agar para pendulang suara di parlemen itu tidak salah langkah.
Seperti Partai NasDem Cilacap. Sabtu (15/9/2023) kemarin, partai dengan jargon Restorasi Perubahan itu menggelar Pendidikan Politik dan Pembekalan Bacaleg DPR RI, DPR Provinsi, dan DPRD Kabupaten bersama KPU dan Bawaslu.
“Kita melakukan konsolidasi, pendidikan politik, dan pembekalan. Kita mengundang DPW, Ketua Teritorial III Jateng-DIY DPP Sugeng Suparwoto sebagai narasumber, KPU, dan Bawaslu Cilacap,” kata Cahyo Sasongko, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Cilacap.
Menurutnya, saat ini partai politik sedang berbenah, karena 5 bulan lagi akan melaksanakan pesta demokrasi pada 14 Februari 2024.
Hal itu penting bagi seluruh partai untuk melakukan konsolidasi terutama pembekalan kepada caleg untuk mengatur strategi politik, sasaran politik, dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Cahyo menerangkan, pihaknya sudah membenahi bahwa partai politik pasti ada media-media yang digunakan, seperti baliho, spanduk. “Kemudian di media sosial kita harus memberikan pemahaman kepada caleg agar tidak salah dalam pemasangan alat peraga kampanye. Karena kalau sampai salah, ini menjadi fatal. Pasti akan mendapatkan tindakan dari Bawaslu,” tandasnya.
Bagi NasDem, caleg sangat potensial dalam perolehan suara.
“Di NasDem kan terus bergerak dengan politik tanpa mahar. Kita mengedepankan silaturahmi, bertemu langsung dengan konstituen. Inilah strategi karena calon legislatif kalau tidak ketemu langsung dengan konstituen, jangan berharap akan memilihnya. Ini penting,” imbuhnya.
Pendidikan politik dan pembekalan ini pihaknya menjelaskan kepada caleg-caleg yang akan bertempur nantinya untuk mencari dukungan suara dari masyarakat. “Mereka harus kenal dengan pemilihnya, dan sasaran ke mana masyarakat harus menjatuhkan pilihan kepadanya,” tegas Cahyo.
Ia menekankan, NasDem selalu menyampaikan bahwa kita (caleg) berasal dari kader partai yang slogannya bersatu, berjuang, menang.
“Tentunya keberhasilan di tahun 2024 nantinya bukan usaha DPD, bukan. Tapi lebih dikedepankan adalah potensi dari caleg untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.
Pihaknya pun menyerahkan seluruhnya kemenangan ini kepada caleg yang punya potensi menang.
BACA JUGA : Ketua MPR RI Bamsoet Tegaskan Negara Butuh Haluan
Mustahil, katanya, keberhasilan partai politik adalah tanggung jawab dari ketua DPD. Hanya ketua DPD yang bekerja, tidak mungkin. Harus ada sinergitas antara DPD, DPC, Ranting maupun caleg.
Caleg pasti mengedepankan kerja sama dengan struktural tentang pemetaan.
“Saya yakin caleg-caleg punya relawan, tim sukses. Pastinya mereka berjalan bersama dengan struktural partai, tetapi dengan tidak meninggalkan tim sukses atau relawan,” ujarnya.
Sehingga sampai saat ini tidak ada caleg yang melakukan pelanggaran yang berarti karena selalu dibekali UU KPU, edaran dari Bawaslu, dan jadwal-jadwal yang diberikan oleh KPU.
Tentang Daftar Pemilih Sementara (DCS), Cahyo mengatakan untuk NasDem saat ini sudah penetapan menuju revisi Daftar Pemilih Tetap (DCT).
“Jika NasDem tidak ada perubahan, maka DCS akan ditetapkan menjadi DCT,” tuturnya.
Terkait calon presiden, Cahyo Sasongko kembali menegaskan, Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden, dan berpasangab dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden yang disingkat AMIN.
“Pasti, sebagai bagian dari struktural di tingkat DPD sangat menghormati keputusan dari DPP Partai NasDem, dan harus tunduk bahwa kita adalah satu rangkaian, berarti siap melaksanakan instruksi dari DPP,” katanya.
Disinggung adanya salah satu calon presiden yang tampil di televisi dalam tayangan Adzan Maghrib, Cahyo mengatakan pihaknya tidak terlalu ikut campur.
“Itu hak mereka. Kami sebagai bagian dari partai politik yang sedang melakukan kompetisi politik, ya berharap masyarakat cerdas. Itu bukan bagian dari pencitraan, tapi merupakan bagian dari situasi yang diharapkan agar masyarakat mengenal calon pasangan lain yang menggunakan video dan disiarkan di televisi. Itu hak pribadi, dan kita tidak menyatakan itu hal yang negatif. Tapi kita mendorong, mari kita bersama-sama menghormati keputusan. Kami juga punya pilihan, punya calon. Marilah bersama-sama membangun negeri ini tidak bisa sendiri. Bukan hanya partai NasDem, pasti nantinya ditunjukkan rasa kebhinnekaannya, kebersamaannya,” Cahyo Sasongko menerangkan panjang lebar.
Ditanya agenda ke depan, ia mengungkapkan bahwa bulan November, NasDem berulangtahun.
“Pasti nanti ada rangkaian kegiatan, dari Rakerda, Rakernas. Itu pasti, dan pasti ada deklarasi setelah mendaftar capres dan cawapres. Pasti ada deklarasi yang lebih besar dan lebih formal. Saat ini kan belum mendaftar,” ucapnya memungkasi.
(Estanto)