BerandaSosial - EkonomiOjek Online Jakarta Utara Fokus Cari Nafkah, Tegaskan Tak Ikut Aksi 20...

Ojek Online Jakarta Utara Fokus Cari Nafkah, Tegaskan Tak Ikut Aksi 20 Mei

JAKARTA – METROPAGINEWS.COM ||  Menjelang rencana aksi nasional bertajuk Hari Kebangkitan Ojek Online Indonesia yang dijadwalkan pada 20 Mei 2025, Koordinator Wilayah (Korwil) dan Unit Reaksi Cepat (URC) Ojek Online Jakarta Utara menyatakan sikap tegas untuk tidak ikut serta dalam aksi tersebut.

 

Pernyataan resmi ini disampaikan melalui surat terbuka yang ditujukan kepada komunitas ojek online se-Jakarta Utara dan sejumlah instansi terkait, seperti Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Kodim 0502/JU.

Dalam surat yang dirilis Minggu (18/5/2025), Korwil dan URC menegaskan bahwa mereka tetap menjunjung tinggi semangat perjuangan rekan-rekan ojek online di seluruh Indonesia. Namun, mereka menilai keterlibatan dalam aksi 20 Mei justru berpotensi merugikan citra, nama baik, serta martabat para pengemudi ojol, khususnya di wilayah Jakarta Utara.

“Kami menyatakan satu komando untuk tidak ikut serta dalam Seruan dan Ajakan Aksi 20 Mei 2025. Jika ada komunitas di Jakarta Utara yang tetap mengikuti aksi tersebut, maka itu di luar tanggung jawab kami dan akan diserahkan sepenuhnya kepada hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas isi pernyataan tersebut.

 

Langkah ini disebut sebagai bentuk tanggung jawab organisasi dalam menjaga situasi tetap kondusif dan menjalin hubungan baik dengan aparat keamanan serta masyarakat umum.

Surat pernyataan itu juga ditembuskan kepada Ketua Korwil dan Ketua Umum URC Jakarta Utara, serta seluruh komunitas ojek online yang berada dalam koordinasi Korwil dan URC.

Mansyur, salah satu pengurus URC, mengimbau agar seluruh pengemudi ojek online di Jakarta Utara tetap fokus bekerja seperti biasa dan tidak mudah terprovokasi.

“Kami bekerja demi keluarga. Lebih baik kami mencari nafkah dengan damai daripada harus ikut aksi yang bisa berdampak pada ketertiban umum,” ungkapnya.

 

Sejumlah pengemudi ojol menyambut baik keputusan ini, menyebutnya sebagai bentuk kedewasaan dalam berorganisasi. Namun demikian, sebagian lainnya berharap tetap tersedia ruang dialog yang konstruktif untuk menyuarakan keluhan tanpa perlu aksi turun ke jalan.

Aksi 20 Mei direncanakan sebagai bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan perusahaan transportasi daring yang dinilai merugikan mitra pengemudi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyelenggara terkait bentuk aksi yang akan digelar.

Reporter: Cip

Komentar Klik di Sini