BerandaBudayaPasar Sonten, Sebuah Upaya Belajar Dan Berproses Bersama

Pasar Sonten, Sebuah Upaya Belajar Dan Berproses Bersama

KLATEN-METROPAGINEWS.COM || Sebuah pergelaran kreatif UMKM dihelat oleh Dadiwa Amerta Project (Perkumpulan Muda-Mudi Wangen) dalam mengambil momentum Ramadhan dan memanfaatkan tradisi ngabuburit (kegiatan jelang waktu berbuka) dengan sebuah kegiatan Pasar Sonten (Pasar Sore), di sepanjang areal pintu masuk Dukuh Wangen dari arah barat (04/03/2025).

IMG 20250304 WA0082

Saat awal media berkunjung kelokasi terlihat persiapan beberapa orang panitia dalam mempersiapkan kegiatan Pasar Sonten tersebut, yang digelar di tengah sawah dan kebun jeruk sepanjang areal masuk Dukuh Wangen, di kiri kanan jalan bisa kita nikmati view persawahan dan perkebunan jeruk disana yang merupakan salah satu produk unggulan dan wahana ekowisata.

Riza salah seorang dari panitia ketika ditanyakan oleh awak media terkait kegiatan mengatakan bahwa “Ini adalah kegiatan muda mudi yang tergabung dalam organisasi kepemudaan Dadiwa Amerta Wangen mas, itu adalah salah satu organisasi kepemudaan yang bergerak guna ikut serta dalam Pengembangan dan Pembangunan Desa, khusunya Wangen, dan Desa- Desa lain umumnya ” papar Riza.

Kemudian ” Terkait kegiatan ini digelar dari Tanggal 2 Maret 2025 kemarin hingga Tanggal 9 Maret 2025 mendatang, mungkin ada perubahan bila jadi di perpanjang, namun dari kepanitiaan saat ini baru sebatas sampai di tanggal tersebut, mungkin nanti kalau ada pengembangan lebih lanjut, ya bisa jadi diperpanjang, sebab ini kaitannya dengan animo masyarakat dan juga kesiapan pendanaan panita, karena propertinya, kan kita menyewa mas.”pungkasnya.

IMG 20250304 WA0083

Di sisi lain Azis salah seorang Humas kegiatan mengatakan “Dadiwa Amerta” adalah organisasi kepemudaan di Dukuh Wangen yang terbuka buat kegiatan-kegiatan pengembangan Desa, kolaborasi bersama dalam sebuah kegiatan budaya maupun beragam aktivitas lainnya, kebetulan saat ini kita baru menggelar Pasar Sonten (Pasar Sore) yakni pasar yang hanya buka di sore hari, yakni ketika moment ngabuburit, sembari menunggu berbuka puasa, kita menggelar kegiatan Festival UMKM ini atau sederhananya Pasar Sore yang menjajakan aneka kuliner dan es, serta takjil, persiapan guna berbuka puasa nantinya.”jelas Azis.

Lebih lanjut dikatakan “Kegiatan ini bukan semata kegiatan dagang, namun dari sini kita belajar upaya penyelenggaran kegiatan ini, kita juga berproses bersama bareng rekan-rekan yang jumlahnya hampir 100, namun yang aktif sekitar 70 an orang lah, yang saat ini berseragam panitia tersebut, kami masih bersyukur sebab dari sekian banyak orang muda-mudi kampung, kita telah berhasil membuat sebuah proses pembelajaran langsung dan persiapan fase regenerasi untuk generasi selanjutnya, dalam artian, kedepan ketika kita sudah tidak begitu aktif di organisasi adik-adik kita sudah mumpuni dan memiliki kemampuan guna meneruskan dan melanjutkan apa yang menjadi visi misi organisasi kepemudaan ini mas, sebab tak bisa dipungkiri suatu ketika kita juga memasuki fase dewasa dan harus dihadapkan dengan beban bekerja bukan lagi sebatas pelajar, karenanya disini regenerasi tersebut kami sadar betul, kalau tidak dimulai dari sekarang mungkin tahun depan sudah tidak ada lagi kegiatan serupa” ujarnya.

IMG 20250304 WA0081

Terpisah Ketua dari Dadiwa Amerta yakni Alega Tsalasa Azhar membenarkan pernyataan Humasnya “Mohon maaf kita tidak bisa ketemu langsung namun via phone mas, karena saat ini saya sedang lembut bekerja jadi tidak bisa menemui di lokasi, namun terlepas dari itu saya percaya rekan-rekan busa menghandle dan menggantikan saya, dan benar apa yang disampaikan Azis bahwa itulah kita menggelar kegiatan ini bukan semata mata buat berdagang kuliner, sebab untuk yang dagang itu adalah umum, artinya warga sekitar Wangen, jadi bukan hanya panitia, kegiatan itu sendiri adalah merupakan sebuah wujud nyata dari apa yang selama ini kami pelajari terkait organisasi kepemudaan sesuai dengan visi misi kami, pastinya terkait dengan kerohanian dan aktivitas kepemudaan, dan dalam hal ini bagiamana kedepan saya berharap rekan-rekan muda bisa berkontribusi langsung pada pembangunan dan pengembangan Desa dalam hal ini Dukuh Wangen sendiri, yang notabene tanah kelahiran kami, sebab bila tidak ada yang bergerak, khawatirnya kedepan tidak akan muncul regenerasi dan aktivitas-aktivitas kepemudaan yang ikut serta berperan dalam pengembangan Desa mas jadi secara tidak langsung ada tanggung jawab moral dipuncak kami pada para sesepuh Desa agar bagaiman muda-mudi ini juga bisa mengambil peranan dalam perkembangan Desa kedepan.” terangnya.

Lebih lanjut terkait dengan kegiatan acara Pasar Sonten (Pasar Sore) sendiri, memang sebenarnya adalah kegiatan sederhana namun bagaimana kemudian dengan keterbatasan dana dan anggaran yang ada kita bisa memberikan kontribusi nyata pada masyarakat, dan mengambil momentum Ramadhan guna berbagi kebaikan pada sesama ha antara lain berbagi ilmu terkait penyelenggaran sebuah kegiatan, kemudian bagaimana kita lebih lanjut bisa menyikapi keadaan, dan memanfaatkan situasi, yang mana skill saja masih kurang guna bisa menggelar kegiatan semacam itu, butuh banyak sekali ilmu-ilmu terapan dilapangan yang secara langsung dan nyata bisa kita pelajari dengan learning by doing atau belajar dengan praktek langsung, sebab dalam upaya menghadapi kesulitan-kesulitan yang ada kita akan jadi terbiasa buat berpikir lebih luas dan fleksibel, tidak sebatas teori, namun butuh sentuhan sentuhan kreativitas dan spontanitas menyesuaikan dengan keadaan yang terjadi, contoh nyata bagaimna agar supaya dagangan bisa laris terjual pastinya butuh upaya upaya tambahan yang tidak hanya sebatas memajang dagangan kan mas ada, metode promosi dan strategi marketing serta pengelolaan kegiatan dan banyak lagi, itulah yang sedang kami lakukan saat ini dengan gelaran kegiatan Pasar Sonten ini.” pungkasnya.

Begitulah jelang Adzan Maghrib pengunjung hilir mudik bergantian mengunjungi stand-stand kuliner yang ada guna belanja dan mempersiapkan bekal sebelum berbuka puasa, ya sebuah kegiatan sederhana namun memiliki kemanfaatan dan hikmah ilmu yang begitu luar biasa, dan tidak kita dapatkan dibangku sekolah, sebuah upaya kreatif dalam memajukan dan mengembangkan Desa yang layak mendapat standing applause oleh para pemangku kebijakan setempat, semestinya kreativitas muda mudi seperti ini layak mendapat sentuhan dan dukungan langsung dari Pemerintah Desa, sebab karenanya masa depan Desa dan keberlanjutan aktivitas muda mudi dipundaknya, tetap semangat rekan-rekan, dari kesederhanaan yang ada tersaji begitu kompleks hikmah yang bisa dipetik.

( Pitut Saputra )

Komentar Klik di Sini