Kab.Bandung – metropaginews.com – Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) untuk mewujudkan Carbon Neutral pada 2060 mendatang, PLN Indonesia Power jadikan EBT sebagai garda terdepan. Disamping itu, sebagai Sub Holding PT PLN (Persero) yang berperan penting di sisi hulu sistem kelistrikan di Indonesia, PLN Indonesia Power selalu pastikan unit pembangkitnya dalam keadaan andal dan terpelihara dengan baik.
“Kami siap untuk menjadi yang terdepan, menjadi leader, role model, ataupun trend setter dalam pengembangan EBT, karena kami memiliki mapping, tim, networking, hingga milestone yang mampu menumbuhkan semangat dan optimisme.” Ujar Edwin Nugraha Putra, Direktur Utama PLN Indonesia Power saat kegiatan peringatan 1 Abad PLTA Plengan dan 100 Tahun EBT PLN Indonesia Power yang juga bersamaan dengan HUT PLN Indonesia Power ke 27 “Bigger Power Brighter Future”.
dilaksanakan di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan ,Bandung Jawa Barat (3/10/2022).
Dalam kegiatan yang diakhiri dengan penanaman pohon Hutan Tanaman Energi (HTE) tersebut, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasojo yang hadir melalui sambungan Video Conference mengatakan PLTA pada umumnya berumur 50 tahun, namun di tangan PLN Indonesia Power, PLTA Plengan dapat mencapai 100 Tahun bahkan tidak hanya PLTA Plengan yang tergolong heritage namun tetap andal dan efisien namun masih terdapat beberapa PLTA lainnya. PLTA Ketenger, PLTA Lamajan, PLTA Jelok, PLTA Ubrug, dan PLTA Kracak juga hingga kini masih andal dan efisien.
“PLTA Plengan telah berumur 1 Abad, padahal umumnya usia PLTA itu 50 tahun, tentunya sudah menjadi heritage, tetapi tetap saja handal dan efisien dalam operasinya, namun hebatnya lagi, bukan cuma PLTA Plengan, di tangan PLN Indonesia Power,” ujar Darmawan.
“Saya juga bangga kepada PLN Indonesia Power terhadap transformasi digitalnya yang berhasil dilakukan, saya selalu pamer dalam setiap pertemuan dengan semua orang, baik di dalam maupun di luar negeri, bahwa di PLN Indonesia Power ada REOC,” tambahnya.
REOC (Reliability Efficiency Optimization Center) dikembangkan secara mandiri oleh enjiner-enjiner terbaik PLN Indonesia Power sebagai wujud dari digitalisasi, inovasi dan efisiensi Power Plant. Hakikatnya REOC ini merupakan aplikasi digital terintegrasi yang memiliki fungsi utama memantau lebih dari 13 GWh berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 50.000 parameter.
Big Data dan Algoritma Machine Learning dimanfaatkan untuk merancang fitur automatic failure detection yang berperan menjaga keandalan dan efisiensi pembangkit listrik.
Reporter : Jaelani