BANYUWANGI -METROPAGINEWS.COM II Sebagai bentuk untuk mewujudkan pelestarian sejarah yang ada di Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi seorang tokoh yang dikenal oleh sejumlah masyarakat setempat di era kuranglebih tahun 1800 an diketahui bernama Mbah Djoyo Alap – Alap mempunyai peran sebagai pemimpin pemerintahan Desa Cluring, Senin (18/12). Pesarean mbah djoyo
Diungkapkan salahsatu warga yang peduli akan pelestarian sejarah, adat istiadat budaya, Buang Nurhadi saat ditemui dikediamannya mengatakan, sudah kuranglebih ampir 2 (dua) tahun ini merintis untuk menumbuhkan jiwa pelestarian sejarah peradaban masa lalu yang ada di Desa Cluring dengan menguri – uri beberapa tokoh yang dikenal sudah berjasa dan mempunyai sebuah karomah serta berperan menjadi seorang pemimpin pemerintahan diera tahun 1800 an yang diketahui bernama Mbah Djoyo Alap – Alap dengan mempunyai nama asli Suhaimi berasal dari daerah Jepara.
” Kesemuanya ini masih menjadikan sebuah misteri dan sebagian besar masyarakat banyak yang tidak mengetahui asal muasal Desa. Namun, sebagaimana catatan sejarah terdata ada beberapa nama tokoh diantaranya, Djoyo Samudro, Singo Dilogo 1, Singo Dilogo II, Djoyo Alap – Alap I, Djoyo Alap – Alap II, Djoyo Wiguno dan Tondo Wijoyo yang belum diketahui tahun ke tahunnya selama di pemerintahan Desa Cluring,”Ungkapnya.
Selain itu, keberadaan pemimpin pemerintahan Desa Cluring setelah itu mulai tercatat pada periode 1948 – 1958 bernama Sudarji dan hingga pada tahun 2024 ini.
Saat dikonfirmasi Kepala Desa (Kades) Cluring, Sunarto menyampaikan, sebagai bentuk untuk mewujudkan sebuah Icon di Desanya bersama pengiat dan tokoh masyarakat yang peduli akan pelestarian sejarah Desa Cluring akan mewujudkan Icon destinasi Wisata Religi Pesarean Mbah Djoyo Alap – Alap. Yang mana beberapa waktu lalu sudah proses pengajuan registrasi ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.
” Kedepan dari generasi ke generasi semoga tetap selalu di uri – uri sejumlah tokoh dari Desa Cluring yang mempunyai nilai sejarah dan sudah beberapa waktu lalu mengadakan sarasehan untuk mencari hari, bulan ataupun tahun yang tepat sebagai hari jadi Desa Sraten. Saat ini masih dalam membentuk tim untuk melakukan sebuah kajian itu,” Ujarnya.
(Tyo)