KLATEN — METROPAGINEWS.COM || Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polres Klaten menggelar kegiatan khitanan massal yang berlangsung pada Minggu pagi (29/6/2025) di halaman Kantor Polsek Tulung. Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi antara kepolisian, pemerintah, dan komunitas sosial keagamaan di Kecamatan Tulung.
Acara dihadiri langsung oleh Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, SH, SIK, MH, beserta jajaran, Bhayangkari Cabang Klaten, unsur Forkopimcam Kecamatan Tulung, Camat Tulung Hendri Pamukas, S.Sos., MM, Kapolsek Tulung, Koramil, serta sejumlah komunitas seperti Tulung Mengaji dan Bening Hati, serta para tamu undangan.
Dalam sambutannya, Kapolres Klaten mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas sinergi seluruh elemen masyarakat sehingga kegiatan sosial ini bisa terlaksana dengan baik.
“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada panitia, Komunitas Tulung Mengaji, Bening Hati, serta jajaran Polsek Tulung. Semoga semua yang terlibat mendapatkan keberkahan dan balasan kebaikan dari Allah SWT,” ujar AKBP Nur Cahyo.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kebersamaan antara Polres Klaten, Polsek Tulung, dan masyarakat dalam menghadirkan manfaat sosial secara nyata.
“Semoga kita semua tetap istiqomah dalam menjalankan kegiatan ibadah seperti ini, karena nilai-nilai kebaikan akan selalu tertambat di hati,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Tulung Hendri Pamukas dalam sambutannya turut mengapresiasi kehadiran Kapolres Klaten dan seluruh pihak yang mendukung kegiatan sosial ini.
“Saya ucapkan selamat datang kepada Kapolres Klaten. Terima kasih atas dukungan dan kolaborasinya. Semoga kegiatan ini berjalan lancar, membawa manfaat dan keberkahan bagi seluruh masyarakat Tulung,” kata Hendri.
Ketua panitia pelaksana Chasuna Soleh menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Komunitas Tulung Mengaji, Komunitas Paramedis Bening Hati, dan Polsek Tulung.
Sebanyak 50 anak dari wilayah Tulung menjadi peserta khitanan massal ini, dengan usia rata-rata antara 7 hingga 12 tahun. Panitia juga menyiapkan 17 dokter untuk mendukung pelaksanaan teknis medis kegiatan tersebut.
“Kami fasilitasi peserta dengan khitan gratis, obat-obatan, bingkisan, jajanan, serta uang saku. Ini bentuk dakwah sosial dan syiar kepada masyarakat,” jelas Chasuna.
Ia berharap, kegiatan ini mampu menjadi bagian dari pembinaan generasi muda agar tetap berada dalam jalur pendidikan dan agama secara seimbang.
“Kami ingin anak-anak ini tumbuh menjadi generasi yang utuh — cerdas secara intelektual dan kuat secara spiritual,” pungkasnya.
Reporter: Pusoko
Komentar Klik di Sini