JAKARTA — METROPAGINEWS.COM || Polsek Tanjung Priok mengamankan delapan pelajar yang diduga terlibat dalam aksi tawuran yang menewaskan seorang remaja berinisial AR (20) di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin malam (27/5), sekitar pukul 20.00 WIB.
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Tommy Brian Hutomo, mengungkapkan bahwa para pelaku berhasil ditangkap dalam waktu kurang dari enam jam setelah kejadian. “Kami bergerak cepat. Delapan orang sudah kami amankan, dan kasus ini masih kami dalami untuk mengungkap seluruh jaringan dan motifnya,” ujarnya, Selasa (28/5).
Dalam aksi tersebut, korban AR mengalami luka bacok parah di bagian kepala dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Selain AR, satu pelajar lainnya mengalami luka-luka, sementara satu lagi berhasil melarikan diri. Motor yang mereka gunakan bahkan tercebur ke dalam parit saat mencoba kabur dari serangan.
Polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu senjata tajam dan sepeda motor yang digunakan dalam konvoi. Diduga, para pelaku terlibat dalam konvoi lima motor sebelum mendatangi pintu selatan JIS dan menyerang korban yang tengah berboncengan tiga.
Imbauan untuk Orang Tua dan Sekolah: Waspadai Pergaulan dan Aktivitas Malam Hari
Kanit Reskrim menyampaikan keprihatinannya atas keterlibatan pelajar dan mantan pelajar dalam aksi brutal ini. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dan pihak sekolah dalam mengawasi pergaulan serta aktivitas anak-anak, terutama di luar jam sekolah dan saat malam hari.
“Kami mengimbau kepada seluruh orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anaknya. Pastikan mereka tidak keluar malam tanpa pengawasan dan tidak terlibat dalam geng motor atau kelompok yang mencurigakan,” tegas AKP Tommy.
Selain itu, pihak sekolah juga diharapkan bekerja sama dengan kepolisian dan aparat wilayah dalam pembinaan karakter dan pencegahan perilaku menyimpang. “Tawuran bukan hanya melanggar hukum, tapi juga menghilangkan masa depan. Kami tidak ingin ada korban berikutnya,” tambahnya.
Tindakan Tegas dan Edukasi Diperlukan
Pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas siapapun yang terbukti terlibat dalam tindakan kekerasan ini. Namun, penindakan saja tidak cukup tanpa keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan dunia pendidikan.
Aksi kekerasan remaja seperti ini menjadi alarm keras bahwa pendekatan preventif dan edukatif harus diperkuat, agar generasi muda tidak terseret dalam pusaran kekerasan jalanan yang hanya menyisakan luka dan duka.
Reporter: Cip
Editor: Redaksi
Komentar Klik di Sini