BREBES – METROPAGINEWS.COM ll Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi Gerindra, H. M. Ishak, SH., MA., MM., menggelar reses masa sidang ke-2 tahun 2025 di Aula Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes,8/2/2025
Acara ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai aspirasi, terutama terkait infrastruktur dan pertanian.
Hadir dalam reses ini Kepala Desa Kalinusu, Wasid, Ketua BPD Rosikun, perwakilan Danramil Bumiayu, LSM, awak media, serta warga masyarakat. Acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan budaya lokal seperti qasidah dan calung, yang menjadi bagian dari kekayaan seni Desa Kalinusu.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Kalinusu, Wasid, menyampaikan apresiasi kepada H. M. Ishak atas berbagai program pembangunan yang telah direalisasikan di desanya.Sejak menjabat sebagai kepala desa pada 2019, ia mengakui bahwa aspirasi infrastruktur seperti rabat beton, talud, dan pengaspalan jalan telah banyak dikabulkan oleh H. M. Ishak. Namun, ia berharap pembangunan di Desa Kalinusu dapat terus berlanjut.
“Tahun 2024 kami hanya mendapat satu paket pembangunan. Mudah mudah untuk 2025 paling tidak bisa mendapatkan tiga atau empat paket karena wilayah ini sangat luas dan membutuhkan pemerataan pembangunan,” ujarnya.
Selain itu, Kades Wasid juga menyoroti permasalahan Bendungan Notog yang hingga kini belum terealisasi meski sudah berulang kali diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, masyarakat petani sangat mengandalkan bendungan ini untuk mengairi sawah mereka.
“Biasanya panen bisa empat kali setahun, sekarang hanya mengandalkan air hujan. Kami mohon Pak Dewan bisa menyampaikan aspirasi ini ke PSDA Provinsi agar Bendungan Notog bisa segera dibangun,” tegasnya.
Menegaskan pernyataan Kepala Desa, Ketua BPD Desa Kalinusu, Rosikun, menambahkan bahwa Bendungan Notog merupakan kebutuhan mendesak bagi petani setempat. Ia berharap H. M. Ishak dapat mengawal proyek ini agar segera terealisasi.
Selain itu, ia juga menyoroti perlunya pembangunan jembatan di Dukuh Kedungkandri, yang hingga kini masih terisolasi.
“Anak-anak sekolah harus menyeberang sungai, warga pun kesulitan ke pasar. Kami mengajukan minimal jembatan gantung, syukur-syukur jembatan permanen agar akses warga lebih baik,” kata Rosikun.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, H. M. Ishak menegaskan bahwa dirinya akan berusaha mengawal dan memperjuangkan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas warga Kalinusu.
Sebagai anggota DPRD yang bertugas di Komisi D bidang infrastruktur, ia memahami betul pentingnya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Memang harapan kami di tahun 2024 lalu ada dua proyek besar yang bisa terealisasi, salah satunya di Bendungan Laban dengan anggaran Rp5 miliar yang sudah selesai. Untuk Bendungan Notog, kami akan terus mendorong agar segera masuk dalam prioritas pembangunan,” ujarnya.
H. M. Ishak juga memastikan bahwa dirinya akan mengawal usulan pembangunan jembatan di Dukuh Kedungkandri dan perbaikan akses infrastruktur lainnya.
“Kami dari Fraksi Gerindra berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Insya Allah, apa yang disampaikan akan kami teruskan dan kawal agar bisa dieksekusi,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Kalinusu, Didi Fahmi, juga menyampaikan harapan agar Jembatan Merah Putih bisa diperbaiki dan diperkuat agar dapat dilalui kendaraan roda empat.
“Saat ini jembatan hanya bisa dilalui kendaraan kecil. Kami berharap ada perbaikan dengan menambahkan tiang penyangga agar mobil bisa lewat. Ini akan sangat membantu mobilitas warga dan perekonomian desa,” ujar Didi Fahmi.
Sebagai bagian dari pelestarian budaya lokal, reses kali ini juga menampilkan pertunjukan qasidah dan calung dari warga setempat. Keberadaan kesenian ini diharapkan dapat terwujud kebudayaan senian Jawa.
( Mistam )
