BANDUNG – METROPAGINEWS.COM || Risyad Fahlefi dan Patra Dewa resmi terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) periode 2025–2028. Keduanya terpilih secara aklamasi dalam Kongres XXII GMNI yang digelar di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (30/7/2025).
Pemilihan berlangsung setelah forum dihadiri oleh 85 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) definitif serta 14 caretaker. Meski sempat diwarnai dinamika dan penundaan, kongres akhirnya mencapai puncaknya dengan proses pemilihan yang berlangsung damai dan penuh semangat persatuan.
Kongres yang dimulai sejak 15 Juli ini sempat terhenti pada 24 Juli akibat situasi yang kurang kondusif. Rencana melanjutkan sidang pada 27 Juli juga batal karena adanya dugaan ancaman terhadap panitia. Setelah kondisi kembali stabil, forum melanjutkan pembahasan penting, termasuk sidang komisi organisasi, politik, dan kaderisasi.
Setelah melalui dinamika internal, forum secara bulat mengesahkan Risyad dan Patra melalui mekanisme aklamasi, yang ditandai dengan ketukan palu sidang dan disambut sorak kader yang memadati Gedung Merdeka.
Teriakan “Merdeka!” dan “Risyad–Patra!” menggema di gedung bersejarah tersebut, menjadi penanda semangat baru di tubuh GMNI.
Risyad: Kemenangan Kolektif, Bukan Figur
Dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum terpilih, Risyad Fahlefi menyatakan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan kolektif seluruh kader GMNI di Indonesia. Ia menegaskan bahwa amanah ini tidak ditujukan untuk pribadi, tetapi untuk membangun GMNI yang progresif, solid, dan berakar pada ideologi Bung Karno.
“Ini bukan soal figur atau kelompok. Ini adalah bukti bahwa seluruh kader GMNI siap satu barisan untuk mewujudkan organisasi yang lebih maju dan terorganisir,” ujar mantan Presiden BEM Universitas Airlangga asal Surabaya ini.
Risyad juga mengingatkan pentingnya menghidupkan nilai-nilai Trisakti sebagai prinsip dasar perjuangan GMNI.
“Trisakti Bung Karno bukan sekadar slogan. Ia harus dihidupi, dijalankan, dan dibumikan dalam setiap gerakan kita. Jangan sampai Trisakti hanya berhenti di kerongkongan,” tegasnya.
Sebagai langkah awal kepemimpinannya, Risyad menyatakan akan merangkul seluruh DPD dan DPC yang belum sempat hadir dalam kongres. Ia menekankan pentingnya rekonsiliasi internal demi membangun GMNI sebagai satu kesatuan utuh.
“Sebagai anak ideologis Bung Karno, kita harus gandrung akan persatuan. Kita buka ruang selebar-lebarnya untuk merajut kembali rumah merah ini,” imbuhnya.
Patra Dewa: Saatnya Rekonsiliasi Nasional GMNI
Senada dengan Risyad, Sekretaris Jenderal terpilih Patra Dewa menyerukan pentingnya rekonsiliasi dan kebersamaan. Menurutnya, GMNI telah terlalu lama diwarnai konflik internal yang menghambat konsolidasi organisasi.
“Ini bukan kemenangan satu pihak. Ini adalah awal dari rekonsiliasi nasional GMNI. Mari kita rajut kembali merahnya perjuangan,” ujarnya penuh semangat.
Patra menyampaikan bahwa GMNI saat ini berada di persimpangan sejarah, di mana konsolidasi menjadi kata kunci untuk membangun masa depan organisasi. Ia menekankan pentingnya mengutamakan kemenangan ide, bukan ego pribadi atau kelompok.
“Kita tidak butuh kemenangan ego, kita butuh kemenangan ide. GMNI harus menjadi rumah bersama, bukan hanya bagi anak-anak ideologis Bung Karno, tapi juga untuk seluruh anak bangsa,” tandasnya.
Dengan terpilihnya Risyad–Patra secara aklamasi, lembaran baru GMNI resmi dimulai membawa harapan baru untuk gerakan mahasiswa nasionalis progresif ke arah yang lebih kuat, bersatu, dan inklusif.
(Cip)
Komentar Klik di Sini