JAKARTA – METROPAGINEWS.COM II Ada sekitar 300 hektar sawah milik petani di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, terendam banjir, Selasa (21/1/2025). Sawah petani
“Di Rorotan sendiri ada 300 hektar sawah semuanya terdampak banjir,” ujar Asmat (67) Ketua Kelompok Tani Maju Bersama saat diwawancarai Metro pagi news.com di lokasi, Selasa.
Namun, untuk ketinggian banjir tentu saja bervariasi. Sekitar 18 hektar sawah milik Kelompok Tani Maju Bersama yang dipimpin Asmat sendiri menjadi area terparah terendam banjir.
“Cuma di daerah kami menjadi area (banjir) yang paling parah,” tambah Asmat.
Berdasarkan pengamatan Metro Pagi News.com, ketinggian banjir di area sawah milik kelompok Asmat sekitar 50-60 sentimeter.
Sementara petani lain bernama Syarif (35) mengungkapkan, dalam satu tahun sawah di Rorotan ini pasti tergenang banjir sebanyak satu kali saat musim penghujan.
Hal itu, disebabkan karena belum adanya saluran pembuangan air yang berada di tengah sawah.
Alhasil, jika turun hujan air akan menggenang lama di sawah.
Paling cepat air banjir itu surut sekitar 15 hari, namun tak menutup kemungkinan pula sampai berbulan-bulan.
“Tapi, agak lama bisa dua bulan, bisa sebulan, lama surutnya,” ucap Syarif.
Syarif mengatakan, para petani sudah berkali-kali memohon ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara untuk dibangunkan saluran pembuangan air di tengah sawah supaya jika musim hujan tidak banjir lagi.
Permohonan itu sudah disampaikan para petani sejak tahun 2020, namun sampai saat ini belum juga terlaksana.
“Itu saya kalau ikut acara ikut bantuin dengan orang Dinas Pertanian, tapi sampai sekarang belum ada pembangunan, maka kendalanya di sini aja kalau kebanjiran,” pungkas Syarif.( Cip)