MALANG – METROPAGINEWS.COM || Viralnya video pendek karnaval diwilayah dampit, membuat ada Isu miring terdengar, mulai dugaan kurangnya antisipasi petugas keamanan,Siapa Yang Bertanggung Jawab, Perkelahian Didekat Panggung Kehormatan Pesta Karnaval Dampit, Viral di Dunia Maya kurangnya kesiapan dan kelalalian panitia penyelenggara, menjadi bahan perbicangan, mirisnya kericuhan perkelahian tersebut terjadi didekat panggung kehormatan, salah satu peserta karnaval yang sedang mabuk dan diamankan oleh panitia pada acara HUT Kota Dampit Kabupaten Malang pada, Minggu (13/10/2024).
Sementara Camat Dampit Abai Saleh S.Sos.M.M. saat di konfirmasi, membenarkan adanya kejadian itu, melalui pesan whatshapp menyampaikan,” Iya mas, kemarin ada keributan, tapi sudah di clear-kan panitia Karna kesalah pahaman saja.. mohon dibantu. Mohon maaf mas jenengan hubungi panitia aja Karna kami muspika diatas panggung jadi diselesaikan oleh panitia demikian” , jawab singkat camat.
Tak jauh beda keterangan dari salah satu panitia karanaval OSA, ia mnjelaskan “Untuk kronologi awal, dari peserta kondisi mabuk, kebetulan sempat ada kericuhan diperempatan masjid dampit kira-kira 200M sebelum finish peserta dengan penonton, keadaan sudah terkendali dibantu dgn aparat kepolisian juga danramil, nah setelah itu peserta lanjut sampai dipanggung kehormatan, ucapnya.
Peserta yang sempat ribut tadi masih tidak terima dan mau nyari penonton. Dari panitia sudah menghimbau dan menahan apalagi dipanggung kehormatan kita pakai barikade buka-tutup. Yang kita khawatirkan kalau tidak kondusif bisa bikin kacau lokasi panggung kehormatan. Karena ada perlawanan dari pihak peserta dan tidak kooperatif, akhirnya panitia mengamankan kepolsek, untuk menenangkan di bantu oleh pihak kapolsek juga. Dan semua sudah terkondisikan saat itu juga. Jika ada pihak yang merasa menjadi korban boleh melapor ke polsek Dampit”.
Namun Saat di tanya oleh awak media, siapa, peserta mana yang membuat kericuhan itu , ia menjelaskan, “Untuk menjaga privasi kita tidak bisa menyebutkan peserta mana dan siapa. Yang jelas semua sudah kita klirkan saat itu juga, namun jika ada pihak yg merasa dikorbankan bisa langsung kepolsek untuk tindakan lebih lanjut. Kata nya.
Kapolsek Dampit Polres Malang, Iptu Achmad Taufik Syafiuddin, juga memberikan tanggapan atas kejadian yang terjadi ada diwilayah hukumnya, saat dikonfirmasi melalui Chat WhatsAppnya mengatakan, “Sebelum pelaksanaan koordinasi Muspika,Polsek dan Dishub untuk jalur alternatif rekayasa lalu lintas saat karnaval.Dan membentuk Tim Unit Reaksi Cepat, koordinasi Polsek dengan Polres Malang untuk pengamanan tertutup,” ujar Kapolsek.
Lebih lanjut, Kapolsek mengatakan belum menerima laporan terkait kejadian tersebut, dan apabila ada yang merasa menjadi korban agar melaporkan ke Polsek Dampit dan akan ditindak lanjuti,” tegasnya.
Menurutnya, panitia sudah melaporkan kejadian yang sempat mengamankan salah satu peserta carnaval yang saat itu tengah mabuk, dan panitia telah mengembalikan yang bersangkutan ke rombongan peserta.
Kapolsek juga menambahkan bahwa Muspika bukan Panitia,karena ini adalah HUT Kota Dampit, dimana awal permintaan dari Kelurahan Dampit, imbuhnya.
“Panitia sudah beberapa kali melaksanakan technical meeting kepada peserta carnaval memberikan himbauan kamtibmas terutama tidak minum-minuman keras dan mejaga keamanan,” pungkasnya .
Dari hasil investigasi awak media, sesuai informasi dari masyarakat, keributan diketahui oleh camat dan petugas keamanan yang ada, kejadian itu dekat dengan panggung kehormatan, korban tidak di bawa ke klinik terdekat, sedangkan menurut amanat undang-undang, keselamatan warga negara adalah hukum tertinggi sebuah negara, dan kejadian viral ini seharusnya bukan hanya camat, bupati dan Kapolres kabupaten harus monitor juga memberi teguran kepada semua Stick Holder wilayah, agar kejadian tersebut tidak terulang, juga tidak terjadi di wilayah lainnya.
Dan Sampai saat berita ini ditayangkan, awak media belum bisa menemui korban penganiayaan, yang kabar menurut salah satu masyarakat dampit, terdapat luka cakar di leher korban.
Reporter : Azz dan Tim