BerandaReligiSINGA MOYA Gelar Halal Bihalal: Merawat Silaturahmi, Merajut Dakwah Lintas Usia

SINGA MOYA Gelar Halal Bihalal: Merawat Silaturahmi, Merajut Dakwah Lintas Usia

BANYUMAS – METROPAGINEWS.COM || Komunitas santri dan alumni Madrasah Online Yanbu’ul ‘Ulum (MOYA) yang tergabung dalam SINGA MOYA menggelar acara halal bihalal dan temu rutin di Saung Teti, Desa Beji, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, Ahad siang (11/5/2025). Kegiatan ini menjadi ajang mempererat silaturahmi dan menyegarkan semangat dakwah digital lintas generasi.

 

Dengan suasana hangat dan penuh kekeluargaan, kegiatan ini diikuti oleh para santri aktif maupun alumni MOYA dari berbagai daerah. MOYA sendiri merupakan madrasah virtual berbasis grup WhatsApp yang dirintis oleh KH. Atiq Nurur Robbani (Gus Atiq) sejak masa pandemi. Meski berbasis daring, metode pembelajarannya mengikuti sistem pesantren salafiyah, lengkap dengan ujian rutin tiap semester.

“Murid MOYA berasal dari berbagai daerah seperti Purbalingga, Pemalang, hingga Wonogiri. Meski online, semangatnya tetap seperti mondok. Ada fiqih, tafsir, akhlak, hingga tarikh — semua dengan kitab klasik,” terang Gus Atiq.

 

Dalam sambutannya, perwakilan alumni angkatan 2022, Kusno Abdul Ghoni, mengungkapkan rasa haru dan syukur dapat berkumpul kembali secara langsung. Ia juga mengusulkan agar Gus Atiq membuka kelas khusus ngaji online untuk alumni setiap malam Jumat.

“Semangat ngaji jangan padam meski sudah lulus. Ngaji itu bekal hidup,” ucapnya.

 

Santri aktif juga turut memberikan apresiasi. Prof. Dr. M. SOCHEH, mewakili seluruh santri kelas 1–3, mengungkapkan rasa terima kasih kepada pengasuh madrasah.

“Semoga Gus Atiq diberi umur panjang dan sehat wal‘afiat. Kita doakan beliau terus bisa membimbing kami dalam ilmu dan amal,” katanya.

 

Momentum penting juga terjadi dalam acara ini: pemilihan Ketua Alumni MOYA. Muhammad Hufron Amani terpilih sebagai ketua dan langsung dikukuhkan di hadapan peserta.

“Saya siap mengemban amanah ini. Mari kita jaga kebersamaan alumni dan terus membangun dakwah lintas generasi, baik daring maupun luring,” ujarnya.

 

Hufron juga menyampaikan data terbaru jumlah santri: kelas 1 sebanyak 33 orang, kelas 2 sebanyak 23, kelas 3 sebanyak 8 orang, dan alumni 54 orang — total keseluruhan 118 santri aktif dan alumni.

Suasana semakin khidmat saat sesi tanya jawab keilmuan dibuka. Para santri aktif dan alumni antusias bertanya langsung kepada Gus Atiq mengenai berbagai persoalan fiqih, akhlak, dan tafsir. Semua pertanyaan dijawab dengan rinci dan menambah semangat belajar peserta.

Di akhir acara, Gus Atiq menyampaikan pesan penutup yang menggugah:

“MOYA bukan sekadar grup WhatsApp, tapi madrasah cinta ilmu. Kita hadir tak hanya secara fisik, tapi juga secara ruhani. Usia bukan halangan, keterbatasan bukan alasan. Mari teruskan perjuangan ini lillahi ta’ala,” pungkasnya.

 

(S’MPN)

Komentar Klik di Sini