DENPASAR — METROPAGINEWS.COM || Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia kembali menyelenggarakan Asesmen Nasional (AN). Khusus di SMK Prshanti Nilayam, kegiatan ini berlangsung pada 19-20 Agustus 2024, dengan melibatkan 45 peserta didik kelas XI sebagai peserta utama dan 5 peserta sebagai cadangan. Pelaksanaan AN ini turut dipantau oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali.
Kepala Sekolah SMK Prshanti Nilayam, Ni Wayan Suarni, S.Pd, menjelaskan bahwa sekolahnya memilih untuk mengikuti AN pada gelombang pertama. “Kami memilih gelombang pertama pada tanggal 19-20 Agustus 2024, dengan 45 peserta utama dan 5 peserta cadangan yang semuanya merupakan peserta didik kelas XI. Pemilihan peserta dilakukan oleh pusat,” ujar Ni Wayan Suarni.
Menurutnya, AN 2024 ini tidak hanya sekadar evaluasi, tetapi lebih menekankan pada penilaian peningkatan kualitas pembelajaran. “Hasil dari AN ini akan kami gunakan untuk memetakan dan memperbaiki usaha-usaha pembelajaran di sekolah. Meskipun AN bukan penentu kelulusan, kami memberikan perhatian serius karena ini akan menjadi dasar dalam perbaikan pendidikan di sekolah,” tukasnya.
Lebih lanjut, Ni Wayan Suarni menyoroti pentingnya AN dalam mengukur kemampuan literasi, numerasi, serta karakter dan nilai-nilai moral peserta didik. “Melalui AN, sekolah dapat mengetahui kemampuan literasi dan numerasi peserta, karakter, dan nilai moral mereka, serta mendapatkan informasi mengenai kondisi lingkungan belajar di sekolah,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pembiasaan literasi dan numerasi harus diterapkan di setiap mata pelajaran, sehingga peserta didik memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi kehidupan di masyarakat dan dunia kerja. “Dengan kemampuan literasi dan numerasi yang baik, kami berharap peserta didik dapat lebih mudah terserap di dunia kerja,” bebernya.
Sementara itu, Drs. I Gst. Made Bawasuarya, M.Pd, salah satu pengawas SMK dari Disdikpora Provinsi Bali yang hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan masukan terkait pelaksanaan AN. Beliau menyarankan agar pengaturan sesi pelaksanaan AN perlu dikaji ulang untuk menyesuaikan dengan sarana dan prasarana yang tersedia.
“Pelaksanaan AN harus dilakukan dengan jujur dan berintegritas tinggi, sehingga hasilnya benar-benar mencerminkan kondisi sekolah, baik dari segi literasi, numerasi, maupun karakter peserta. Data ini akan menjadi dasar dalam Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang dikenal dengan istilah Perencanaan Berbasis Data (PBD) setiap tahunnya,” kata Made Bawasuarya.
Dengan pelaksanaan AN ini, SMK Prshanti Nilayam berharap dapat terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyiapkan peserta didiknya agar lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.***
Laporan: Alberto L
